Morowali, VoxNusantara, Zhenshi Holding Group mengambil langkah nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata di Kabupaten Morowali. Melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan ini berkomitmen memperpanjang landasan pacu Bandara Morowali dari 1.500 meter menjadi 1.800 meter, memberikan akses lebih luas untuk jenis pesawat seperti Airbus A320.
Komitmen ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Rabu, (13/11/2024), di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Kesepakatan ini melibatkan Zhenshi Holding Group, PT Baoshuo Taman Industry Investment Group, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Indonesia.
Wakil Presiden Senior Zhenshi Holding Group, Wang Yuan, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya Zhenshi untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
“Perpanjangan runway adalah wujud nyata komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata Morowali melalui program CSR yang terukur,” ujarnya.
Pembangunan ini akan dilakukan dengan koordinasi penuh antara Zhenshi, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Pemerintah Kabupaten Morowali, sesuai regulasi keselamatan penerbangan.
Plt. Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, mengapresiasi kontribusi sektor swasta dalam mendukung pengembangan Bandara Morowali.
“Kami berterima kasih kepada Zhenshi Holding Group atas partisipasi aktif dalam peningkatan infrastruktur penerbangan. Kerjasama ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk mendukung pembangunan infrastruktur vital di Indonesia,” ujar Lukman, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan.
Kepala Bandara Morowali, Sofyan Palanro, menambahkan bahwa perpanjangan landasan pacu ini akan meningkatkan kapasitas operasional bandara dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
“Setelah runway diperpanjang, kami dapat melayani pesawat jenis A320, membuka peluang lebih besar untuk pertumbuhan pariwisata dan perdagangan,” jelasnya.
Zhenshi Holding Group sendiri merupakan salah satu dari 500 perusahaan terbesar di Tiongkok, yang berkomitmen mendukung pengelolaan kawasan industri berbasis smelter nikel melalui Indonesia Huabao Industrial Park.
Berlokasi di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Morowali, perusahaan ini terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi regional.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari pengembangan infrastruktur lain yang mendukung transformasi ekonomi di Sulawesi Tengah.
“Kerjasama ini tidak hanya memperkuat hubungan antara pemerintah dan sektor swasta, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Lukman.*