Palu, VoxNusantara,- Selama kurang lebih sebulan diberlakukan, program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si, menjadi berkah tersendiri bagi para penunggak pajak.
Kebijakan ini membuka peluang bagi wajib pajak untuk melunasi tunggakan tanpa dikenai denda, bahkan hingga tahun pajak 2022 dan sebelumnya.
Program ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat.

Selain menjaring wajib pajak, kebijakan ini juga diharapkan menumbuhkan kesadaran untuk taat pajak, mengingat dana dari pajak kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber pembiayaan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan fasilitas yang langsung dinikmati oleh para pengguna kendaraan itu sendiri.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulteng, Rifki Ananta alias Bon, mengungkapkan kepada media ini, Sabtu (17/5/2025), bahwa total realisasi objek pajak kendaraan selama program berlangsung dari 14 April hingga 11 Mei 2025 mencapai 122.739 objek. Rinciannya, kendaraan roda dua (R2) sebanyak 100.574 unit, dan roda empat (R4) sebanyak 22.165 unit.
Adapun khusus untuk penunggak pajak tahun 2022 ke bawah, realisasi mencapai 44.517 objek, terdiri dari 37.943 unit R2 dan 6.574 unit R4.
Menjelang batas akhir program, tepatnya pada Sabtu (10/5/2025), tercatat 7.018 objek pajak telah terlayani. Dari jumlah itu, R2 mencapai 5.640 unit dan R4 sebanyak 1.378 unit. Realisasi tunggakan untuk tahun 2022 ke bawah pada hari itu mencapai 3.416 objek, terdiri dari 2.831 unit R2 dan 585 unit R4.
Sementara itu, pada hari Minggu (11/5/2025), tercatat tambahan 232 unit objek pajak yang terlayani, terdiri dari 192 unit R2 dan 40 unit R4. Dari jumlah itu, 102 objek merupakan penunggak pajak tahun 2022 ke bawah, dengan 87 unit R2 dan 15 unit R4.
Saat ditanya soal nilai rupiah yang masuk ke kas daerah dari program ini, Rifki menyebut pihaknya masih melakukan rekapitulasi akhir. Hasilnya akan diumumkan secara resmi.
“Mohon bersabar ya. Nanti saya dan jajaran akan memaparkannya dalam konferensi pers setelah seluruh data selesai dirampungkan,” ujar alumni IPDN itu.*
Sumber: Tim Media BERANI