Parigi,voxnusantara.com– Belum cukup sebulan Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, memimpin Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), akhirnya upaya pencarian sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso membuahkan hasil.
Rudy Sufahriadi, yang kembali dipercaya Kapolri untuk menahkodai Polda Sulteng menunjukan keseriusannya dalam pencarian sisa DPO teroris Poso tersebut. Alhasil, dua DPO teroris Poso berhasil ditangkap, satu diantaranya adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora yang dikenal sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dan satu anggotanya adalah Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama.
“Telah terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO teroris Poso. Kontak tembak terjadi di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu tanggal 18 September 2021 Pukul 18.00 WITA,” kata Irjen Polisi Rudy Sufahriadi didampingi Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf dan Kepala Operasi Madago Raya Brigjen Reza Arif, kepada awak media, Minggu (19/9/21).
Irjen Rudy menjelaskan, akibat kontak tembak tersebut, telah tertembak dua DPO teroris Poso atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama dalam kondisi meninggal dunia di TKP. Satgas Madago Raya juga, kata Kapolda, telah mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M.16 diduga milik Ali Kalora, Dua buah ransel, satu buah bom Tarik, satu buah buah bom bakar dan lain-lain.
“Maka dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso, sisa DPO teroris Poso tinggal 4 orang. Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri, sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan.
Adapun 4 sisa DPO teroris Poso yang menjadi buruan satgas Madago Raya saat ini adalah Askar Alias Jaid Alias Pak Guru, Nae Alias Galuh Alias Muklas, Suhardin Alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali Alias Ahmad Panjang,” cetusnya.***
Reporter/editor: Sl/yohan