Palu,voxnusantara.com- Kebersamaan dan keakraban antara prajurit harus terus dikembangkan dan dipelihara, disamping kegiatan bersama untuk sarana rekreasi.
Sehingga, implementasi dari kebersamaan tersebut mendorong Kepala Seksi Teritorial Kasrem 132/Tdl, Kolonel Inf Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd untuk melaksanakan nonton bareng pagelaran wayang orang, bersama Prajurit dan PNS Korem 132/Tdl di Aula Puskodal Songgolangi Makorem 132/Tdl, Kota Palu, termasuk Nonton bareng dilaksanakan di Kodim dan Koramil, Yonif 714/SN, Disjan jaj Korem 132/Tdl, Minggu (15/01/23).
Pertunjukan wayang orang dalam rangka memperingati Hari Samudera Tanggal 15 Januari 2023. TNI-AL Republik Indonesia menggelar pentas wayang orang dengan judul “Pandawa Boyong” yang dimainkan di Gedung Teater Taman lsmail Marzuki Jakarta, dengan pemeran dalam kegiatan tersebut melibatkan Pejabat Utama TNI-AL, TNI-AD, TNI-AU , Polri dan Tokoh masyarakat.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A juga tampil pada acara wayang orang tersebut sebagai Bima Sena, sedangkan Kasad Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman S,E, M.M sebagai Batara Guru. Selain itu, terlihat juga ada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Pentas Wayang Orang ini di gelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini Jakarta Pusat dimulai sekitar pukul 19:00 WIB dan disaksikan oleh Prajurit TNI-Polri juga ASN dan Masyarakat baik secara langsung maupun lewat Live Youtobe diseluruh Indonesia.
Dari pagelaran ini, sang penggagas, yaitu Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memperoleh penghargaan rekor MURI. Pagelaran wayang kolosal ini diklaim sebagai yang pertama kalinya di dunia.
“Rekor ini semula dicanangkan sebagai rekor Indonesia. Tetapi setelah kami menyaksikan betapa dahsyat pagelaran ini maka kami menolak ini sebagai rekor Indonesia. Ini adalah rekor dunia,” kata Ketua Umum MURI, Jaya Suprana usai acara Pagelaran Pandawa Boyong.
Selain itu, Kasiter Kasrem 132/Tdl, Kolonel Inf Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd saat nobar kepada prajurit mengatakan bahwa makna dalam cerita pergelaran Wayang Orang tersebut agar dapat menjadi pesan moral bahwa Kurawa simbol dari kebatilan, kemurkaan, kesombongan pasti kalah dengan Pandawa simbol Kebenaran serta untuk lebih memahami, menghayati serta mengamalkan makna Persatuan dalam mempertahankan Negara.***