PALU,VOXNUSANTARA- Di tengah isu kontroversial terkait penerimaan anggota Polri yang disebut membutuhkan uang dalam jumlah besar, sebuah kisah inspiratif muncul dari Polda Sulawesi Tengah. Muhammad Rendi Ahmad Putra, seorang yatim piatu dan buruh bangunan asal Polresta Palu, membuktikan bahwa semangat dan keinginan kuat mampu membawa seseorang meraih mimpi menjadi abdi negara, khususnya menjadi Anggota Polri.
Sebanyak 359 peserta baru-baru ini dinyatakan lulus terpilih dalam seleksi pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun anggaran 2023 di Polda Sulawesi Tengah. Dari jumlah itu, terdapat kisah luar biasa dari Muhammad Rendi Ahmad Putra, seorang pria muda yang telah kehilangan kedua orangtuanya sejak usia belia.
Kisah Rendi ini diawali pada tahun 2014, ketika dirinya berusia 11 tahun dan masih duduk di bangku kelas 5 SD. Ayahnya, seorang tukang bangunan, meninggal dunia, meninggalkan Rendi sebagai yatim piatu. Hanya 26 hari setelahnya, sang ibu pun menyusul ayahnya, meninggalkan Rendi tanpa seorang pun orangtua.
Meski berada dalam situasi yang sulit, keluarga yang berprofesi sebagai tukang bangunan bersama-sama merawat dan mendidik Rendi. Di saat-saat libur sekolah, Rendi tidak berdiam diri. Ia bergabung menjadi buruh bangunan, berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi hidup dengan penuh semangat dan kegigihan.