Poso,voxnusantara.com – Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama PT Synggenta dan Balai Rehabilitasi Nipotowe berdayakan kelompok difabel dalam kegiatan pertanian jagung di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
“Terdapat 19 orang penyandang difabel atau yang dikenal dengan pasien istimewa yang dalam pandangan kami mereka juga punya potensi untuk dapat terlibat pada pertanian jagung seperti halnya masyarakat pada umumnya,” kata Kristian Edi Suseno, WVI, Tim Leader Project Moringa Sulteng, di Poso, Rabu (20/4/2022).
Ia mengatakan, telah dilakukan launching program pendampingan dan pengembangan untuk kelompok difabel berlangsung dengan baik di balai pertemuan Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, pada Selasa (19/04/2022).
Dijelasnya, kegiatan itu atas inisiasi antara PT. Sygenta Indonesia bersama Wahana Visi Indonesia dan Balai Rehabilitasi Nipotowe. Terselenggaranya kegiatan tersebut berdasarkan hasil kajian yang dilaksanakan oleh Balai Rehabilitas penyandang disabilitas Nipotowe Palu bersama WVI dan PT Syngenta pada bulan Maret 2022.
“Telah diselenggarakan kegiatan pendampingan pemberdayaan jagung bagi kelompok penyandang disabilitas atau pasien istimewa di Desa Rompo Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso dan kegiatan itu mendapat dukungan dari pemerintah desa setempat,” ujarnya.
Kepala Desa Rompo yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Ronald Mbalea menyampaikan apresiasi yang sangat baik terhadap kegiatan itu. “Merasa senang dan sangat berterima kasih kepada pihak dari PT Syngenta dan Wahana Visi Indoenesia atas kegiatan yang boleh berlangsung yang pertama di Kecamatan Lore Tengah, menyasar kelompok-kelompok disabilitas,” katanya.
Sementara PT Syngrnta memberi benih varietas NK 212 sebanyak 22 kilogram dan alat pertanian yang diperlukan. Dukungan lain yang diperlukan dalam pengembangan ini adalah demoplot yang disediakan oleh Wahana Visi Indonesia. “Kita berharap demoplot ini dapat dikelola dengan baik supaya betul-betul dapat dijadikan sebagai percontohan yang baik dan kami juga akan selalu mendampingi dan memberikan petunjuk jika diperlukan,” kata Burdiono selaku Seed Agronomist dari PT. Syngenta Indonesia.***