Parigi, VoxNusantara,-<\/em><\/strong> Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan serta mencegah berkembangnya paham radikalisme dan intoleransi, Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya menggelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai NKRI<\/strong> di Aula Desa Tombi, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, pada Senin (14\/4\/2025). Kegiatan ini dilaksanakan menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di wilayah tersebut, sebagai bentuk cipta kondisi dan cooling system<\/em> untuk menciptakan suasana yang kondusif.<\/p>\n\n\n\n

Desa Tombi ditetapkan sebagai Desa Percontohan Kampung Moderasi Beragama<\/strong>, karena dinilai sebagai masyarakat plural yang hidup rukun dalam keberagaman. Penetapan ini menjadi langkah konkret dalam membangun karakter masyarakat yang toleran dan nasionalis.<\/p>\n\n\n\n

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kasatgas II Preemtif, AKBP Moh. Taufik, S.H., didampingi personel Satgas dan para Da\u2019i Kamtibmas Polri. Hadir pula sebagai narasumber utama Ketua FKUB Provinsi Sulteng Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag, dan Kepala KUA Kecamatan Ampibabo Ustadz Isram Said Hi. Lolo, S.Ag.<\/p>\n\n\n\n

Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Kasat Binmas Polres Parimo, Camat Ampibabo, Kapolsek Ampibabo, Kepala Desa Tombi beserta staf, serta tokoh lintas agama dari berbagai keyakinan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya, AKBP Moh. Taufik menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun karakter masyarakat melalui penguatan nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan nasionalisme. Ia menekankan pentingnya empat pilar moderasi beragama: wawasan kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal<\/strong>.<\/p>\n\n\n\n

\n

\u201cDesa Tombi menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat plural mampu menciptakan perubahan positif. Ini bisa menginspirasi desa-desa lain secara nasional,\u201d ujarnya.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n

Kegiatan ini menghadirkan dua materi utama. Ustadz Isram Lolo membawakan tema “Moderasi Beragama dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika”<\/em>, sementara Prof. Zainal menyampaikan “Moderasi Beragama sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa”<\/em>. Keduanya menekankan bahwa agama harus menjadi rahmat dan bukan sumber konflik.<\/p>\n\n\n\n

Beragam tokoh lintas agama menyambut positif kegiatan ini. Tokoh umat Hindu, Komang Jaya, mengucapkan terima kasih atas upaya kepolisian membina kerukunan. Pendeta Ester dari GKST Desa Tombi juga menyatakan syukur dan berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan. Tokoh Islam, Lukman Hasamin, mendoakan agar program ini membawa keberkahan dan menjaga kedamaian desa.<\/p>\n\n\n\n

Ketua FKUB Sulteng, Prof. Zainal Abidin, turut mengapresiasi semangat masyarakat dan berharap program serupa dapat diperluas ke seluruh desa di Sulawesi Tengah. <\/p>\n\n\n\n

\n

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata membangun daerah yang rukun, aman, dan sejahtera,” pungkasnya.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n

Melalui kegiatan ini, Satgas II Preemtif Ops Madago Raya menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan secara harmonis, demi menciptakan suasana damai, khususnya menjelang PSU di Parigi Moutong. *<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Parigi, VoxNusantara,- Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan serta mencegah berkembangnya paham radikalisme dan intoleransi, Satgas…<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":11516,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[266,502],"newstopic":[],"class_list":["post-11513","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-berita","tag-polres-parimo","tag-psu-parigi-moutong"],"yoast_head":"\n