Palu,VoxNusantara- Dalam Peringatan Hari Karantina Pertanian ke-146, yang berlangsung di kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada Kamis (12/10), Gubernur Sulteng menegaskan peran vitalnya sebagai penyangga IKN.
Gubernur Rusdi Mastura, yang diwakili oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Nelson Metubun, menggarisbawahi pentingnya karantina dalam menjaga kelestarian sumber daya hayati Indonesia, khususnya di Sulteng.
Dalam momen ini, Badan Karantina Pertanian (BKP) Palu, yang dipimpin oleh drh. Indra Dewa, memperkenalkan aplikasi SI-CERMAT (Sistem Integrasi Cepat, Efektif, Responsif, Mudah, Akuntabel, dan Transparan) untuk mempercepat layanan karantina berbasis digital.
Langkah inovatif tersebut mendapat apresiasi dari gubernur, yang berharap aplikasi tersebut dapat meningkatkan layanan unggulan dan memacu kinerja insan karantina dalam menjaga keamanan pangan.
Kadis TPH Nelson juga menyoroti Sulteng sebagai penyangga utama IKN, yang berkorelasi dengan peningkatan tugas BKP sebagai gerbang keluar masuk untuk memastikan bahwa tidak ada bahan pangan berbahaya yang dapat mencapai IKN.
“Bahan-bahan berbahaya yang menjadi fokus karantina mencakup hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, serta organisme pengganggu tumbuhan karantina,” ujarnya.
Tak lupa ia juga memberikan selamat kepada semua insan karantina yang memperingati Hari Karantina, sambil berharap agar semangat dan komitmen mereka tetap kuat dalam menjalankan tugas-tugas karantina di Sulawesi Tengah.
Sedangkan, Kepala BKP Kelas II Palu, drh. Indra Dewa, memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta dukungan dari pemangku kepentingan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkarantinaan.
Ia menyadari bahwa wilayah yang luas di Sulteng menjadi tantangan tersendiri, terutama dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia. Oleh karena itu, katanya, aplikasi SI-CERMAT hadir sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan publik yang ingin mengakses layanan mandiri kapan saja dan di mana saja.***(ycn)