Berita  

Terima Amanah Sebagai Ketua APRI, ISL: Besarkan APRI Dengan Cinta Bukan Ego

Isram Said Lolo (ISL) Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Sulawesi Tengah

Palu. VoxNusantara,- Musyawarah Wilayah (Muswil) II Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Sulawesi Tengah menjadi momentum penting bagi Isram Said Lolo (ISL) yang resmi menerima amanah sebagai Ketua APRI Sulawesi Tengah. Dalam sambutan perdananya, ia menegaskan bahwa jabatan bukan sekadar kehormatan, melainkan ujian dan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan integritas, kesungguhan, dan keikhlasan.

Di hadapan Kepala Kantor Kemenag Sulawesi Tengah, Kabid Urais, para ketua APRI kabupaten/kota, serta ratusan penghulu se-Sulteng, ISL berdiri dengan suara yang bergetar. Bukan karena kebanggaan atas jabatan baru, tetapi karena besarnya amanah yang dipercayakan kepadanya.

“Amanah ini bukan kebanggaan, tetapi ujian. Jabatan adalah wadah untuk memperbaiki diri sebelum memperbaiki orang lain,” ujarnya menegaskan.

Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas kepercayaan yang diberikan seluruh peserta Muswil. Baginya, dukungan tersebut merupakan tanda cinta, harapan, dan doa dari para penghulu di seluruh Sulawesi Tengah. Karena itu, ia berkomitmen untuk menjaga kepercayaan itu sebaik-baiknya.

ISL menegaskan bahwa kepemimpinan APRI Sulteng tidak boleh berdiri di atas ego, melainkan atas semangat kebersamaan.

“Mari besarkan APRI dengan cinta, bukan dengan ego. Mari melayani masyarakat dengan hati, bukan sekadar rutinitas,” katanya.

Profesi Penghulu: Mulia, Unik, dan Penuh Tantangan

Dalam sambutannya, ISL menggarisbawahi bahwa profesi penghulu kini berhadapan dengan dinamika yang semakin kompleks. Penghulu bukan hanya menikahkan, tetapi juga menjadi pembimbing keluarga, edukator, dan penjaga nilai-nilai sakinah, mawaddah, warahmah.

“Kita hadir di hari paling bahagia dua insan, namun juga sering menjadi tempat bertanya saat rumah tangga diuji,” tuturnya.

Karena itu, APRI harus menjadi rumah besar yang memperkuat kapasitas dan kompetensi para penghulu, serta mempererat solidaritas di seluruh wilayah.

ISL memaparkan sejumlah agenda strategis yang akan menjadi fokus APRI Sulteng ke depan, antara lain:

  1. Konsolidasi Struktur Organisasi di seluruh kabupaten/kota untuk memperkuat fondasi kelembagaan.
  2. Penguatan profesionalisme penghulu melalui pelatihan, peningkatan literasi hukum keluarga, diskusi keilmuan, dan moderasi beragama.
  3. Digitalisasi layanan penghulu, sejalan dengan visi Kementerian Agama agar layanan semakin efektif, adaptif, dan transparan.
  4. Peningkatan peran penghulu di masyarakat, tidak hanya sebagai pencatat nikah, tetapi pembimbing keluarga dan agen pemberdayaan umat.
  5. Kolaborasi dengan Kanwil, KUA, akademisi, dan lembaga lainnya untuk memperluas manfaat APRI di tengah masyarakat.
  6. Kemitraan dengan pemerintah daerah guna memperkuat eksistensi dan peran strategis APRI di Sulawesi Tengah.

ISL menutup sambutannya dengan seruan kebersamaan, bahwa tugas besar APRI tidak akan berhasil jika dikerjakan sendiri.

“Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama,” ucapnya.

Dengan semangat itu, ISL berharap APRI Sulawesi Tengah semakin solid, profesional, dan memberi manfaat besar bagi para penghulu, masyarakat, serta lembaga Kementerian Agama. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *