Voxnusantara.com- Selama Pandemi, Covid-19, salah satu tempat cukur yakni Ten Barbershop, di jalan Anoa nomor 51, Palu, terpaksa menurunkan harga demi bertahan hidup di masa Pandemi. Dari harga tarif sekali cukur yang semula Rp25.000 kini turun menjadi Rp15.000.
“Tidak banyak yg bisa kami lakukan selain menurunkan harga tarif cukur rambut demi Manarik perhatian customer untuk datang cukur rambut di tempat kami,” jelas Stenlly pemilik tempat cukur pria, di Barber yang dia kelola itu, Rabu (08/09/21).
Selain itu, Stenlly mengatakan, dirinya merasa ada perubahan serta peningkatan minat pelanggan untuk datang ke tempat cukurnya, setelah dirinya menurunkan harga tersebut dibandingkan saat masih tarif normal seperti biasanya.
“Dulu waktu masih pake tarif lama, satu hari yang datang cukur rambut cuma dua sampai tiga orang per hari, padahal saya sudah buka dari pagi sampai malam, tapi setelah saya turunkan harga puji Tuhan, yang datang sekarang satu hari bisa sampai sepuluh lebih per hari,” jelas Stenlly.
Bahkan, saat di tanyai persiapan protokol kesehatan apa saja yang dirinya sediakan di tempat usahanya, ia mengatakan, dirinya menyediakan tempat untuk cuci tangan dan handsainitaizer, serta selalu memakai masker saat melayani customernya.
“Untuk menjaga kepercayaan customer, saya di sini selalu menjaga kebersihan alat cukur. Setelah memakainya, setidaknya saya merendamnya pada alkohol medis usai closing pada malam hari,” ungkap Stenlly.
Stenlly juga mengatakan dirinya tidak terlalu memikirkan omset saat Pandemi, yang terpenting dirinya bisa bertahan dulu dan tetap jalan usahanya. “Kalau Pandemi begini, kadang lebih mudah mati di banding bertahan hidup, tapi yah mau diapa kalau tidak bertahan kasihan keluarga, butuh makan sehari-hari, yang paling penting masih bisa kerja dengan menabung biar cuma sedikit-sedikit,” ungkap pria berdarah campuran Makasar Poso ini.
Stenlly juga mengatakan harapannya pada perintah supaya memperhatikan pengusaha kecil seperti dirinya yang terus berjuang saat Pandemi seperti ini apa lagi sekarang jam malam masih di batasi.
“Harapan pada pemerintah kiranya pihak pemerintah kembali menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat walau hanya sebuah ungkapan atau imbauan pada warga untuk tetap menjaga kerapihan rambut walau di saat Pandemi, demi mengembalikan kepercayaan setiap masyarakat yang takut ke tempat cukur untuk datang,” tutupnya. (***)
Reporter: Yohanes