Kepada voxnusantara.com, Kamis (3/10/24), Ronny Tanusaputra dalam perbincangan hangat bercerita banyak mengenai sosok Rusdy Mastura, yang lebih dikenal sebagai Kak Cudy.
Ronny menyebut bahwa Kak Cudy adalah calon gubernur terakhir dari tanah Hilembana setelah dua tokoh muda, Hidayat Lamakarate dan Irwan Lapatta, tersingkir dari ajang Pilkada Gubernur 2024.
“Kak Cudy itu bukan hanya seorang pemimpin, tapi juga guru dan orang tua bagi saya. Dia satu-satunya tokoh yang tersisa dari Hilembana, dan kini berjuang di usia 74 tahun untuk bisa kembali bertarung dalam Pilkada 2024,” ucap narasumber yang telah mengenal Kak Cudy selama 15 tahun.
Sebagai seorang politikus gaek, Kak Cudy telah melewati berbagai era, mulai dari awal kariernya yang rendah hati hingga mencapai puncaknya sebagai Gubernur Sulawesi Tengah.
“Saya melihat bagaimana dia merintis karier politiknya dari bawah. Dia tidak pernah menyerah, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Selama 40 tahun, Kak Cudy membangun kekuatan moral yang membuatnya tetap teguh,” lanjut Ronny.
Tak hanya di dunia politik, Kak Cudy juga dikenal karena kiprahnya di organisasi masyarakat dan olahraga.
“Dia aktif di Pemuda Pancasila dan juga seorang mantan atlet sepak bola. Semua pencapaian yang diraih adalah bukti bahwa dia seorang yang gigih,” lanjut pengusaha tersebut, sambil mengingat kembali bagaimana Kak Cudy selalu menjaga semangat juangnya.
Bagi Ronny, Kak Cudy bukan hanya seorang pemimpin yang hebat, tetapi juga figur yang banyak memberikan pelajaran hidup.
“Saya belajar banyak darinya. Kak Cudy mengajarkan kesetiakawanan, berpikir positif, bagaimana cara mengkader, dan juga empati terhadap kemanusiaan. Dia selalu mengatakan bahwa kita harus mendahulukan kepentingan bersama dan tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, narasumber mengungkapkan bahwa Kak Cudy selalu menekankan pentingnya mengatur uang, bukan diatur oleh uang.
“Ada pesan yang selalu dia sampaikan kepada saya: ‘Dek, kamu jangan mau diatur oleh uang, tapi kamu yang harus atur uang.’ Ini adalah prinsip hidup yang dia praktikkan setiap hari. Bagi Kak Cudy, uang adalah alat untuk berbagi dan membantu sesama, bukan untuk memperkaya diri.”
Ketika berbicara tentang kepemimpinan Kak Cudy, terutama dalam bidang olahraga, dirinya tidak dapat menyembunyikan kebanggaannya.
“Di bawah kepemimpinan Kak Cudy sebagai gubernur, Sulawesi Tengah berhasil mencatat sejarah di PON 2024. Kami mendapatkan delapan medali emas dan berada di peringkat ke-18. Ini pencapaian yang sangat membanggakan bagi provinsi kami,” jelasnya.
Namun, tidak semua perjalanan Kak Cudy berjalan mulus. Sebagai politisi senior, ia sering menghadapi pro dan kontra. Meski begitu, narasumber mengakui bahwa Kak Cudy adalah seorang yang pemaaf dan tidak menyimpan dendam.
“Bagi Kak Cudy, sahabat adalah saudara dalam kemanusiaan. Dia selalu memaafkan, meskipun banyak yang mungkin tidak setuju dengannya,” tambahnya.
Di penghujung wawancara, Ronny menutup dengan harapan bagi Kak Cudy dalam ajang Pilkada Gubernur 2024.
“Kami semua berdoa agar Kak Cudy diberikan kesehatan untuk menghadapi kompetisi ini. Saya berharap Allah memberikan jalan yang terbaik bagi beliau untuk melanjutkan pembangunan yang telah dimulainya di periode pertama.”
Sosok Kak Cudy memang fenomenal, tidak hanya bagi pendukungnya tetapi juga bagi orang-orang yang pernah dekat dengannya. Perjalanan politik dan kepemimpinannya terus menjadi inspirasi, dan dalam usia 74 tahun, ia tetap berdiri kokoh untuk melanjutkan pengabdiannya. *