Voxnusantara,Palu- Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) sembelih puluhan ekor hewan kurban, Kamis(29/6) pagi.
Total ada 40 ekor hewan qurban yang terdiri dari 35 ekor Sapi dan 5 ekor Kambing disembelih pada jajaran Kanwil Kemenkumham Sulteng yang tersebar diseluruh Satuan Kerja (Satker) Pemasyarakatan maupun Keimigrasian di Sulteng.
Ditemui di lokasi penyembelihan dihalaman belakang kantor, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng, Budi Argap Situngkir yang saat itu didampingi oleh sang istri, Ny. dr. Monalisa Manik mengungkapkan bahwa perolehan data hewan qurban tersebut merupakan bentuk pengabdian jajarannya kepada tuntunan agama, ia pun berharap agar melalui hal tersebut dapat meningkatkan persatuan dan persaudaran bagi seluruh umat beragama.
“Tadi pagi total 26, setelah direkab kembali total mencapai 40 ekor hewan kurban, ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bersikap rendah hati sebagaimana esensi dari hari raya Idul Adha ini yang menuntun kita untuk lebih berkorban, semoga saja dengan adanya Kurban ini dapat lebih meningkatkan persatuan kita semua,” urai Kakanwil.
Lebih lanjut, Kakanwil pun turut meninjau langsung pelaksanaan penyembelihan hewan Qurban di sejumlah Satker Pemasyarakatan di Kota Palu, ditemani oleh Kepala Bagian Program dan Humas, Muhammad Said Kepala Lapas Palu, Gunawan, Kepala Rutan Palu, Yansen, Kepala Subbagian Humas dan RB, Asman serta Cornelis Yoppo selaku Pengawas Hewan Kurban dari Pemerintah Daerah Sulteng. Ia juga memastikan bahwa setiap hewan telah sesuai dengan rukun sah penyembelihan hingga terbebas dari berbagai penyakit.
“Jadi, ini kan untuk para masyarakat, para insan pers hingga para warga binaan kita. Semua hewan kami pastikan telah bebas dari penyakit, kami sangat fokus akan itu,” tambahnya.
Dengan rasa penuh kesyukuran, ia pun mengucapkan selamat hari raya idul 1444 H bagi seluruh umat Islam, ia berharap agar ketauladan Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail dapat menjadi pengingat untuk lebih yakin akan keesaan Tuhan yang Maha Esa.
“Idul Adha ini memberi banyak makna, cinta, kasih sayang, ketakwaan hingga pengorbanan. Kita mungkin Ibrahim, sementara Harta, Takhta, Kekuasaan kita ini adalah Ismail. Tuhan perintahkan untuk mengorbankan, maka kita harus menaatinya, artinya apa? Kita harus sadar, bahwa apa yang kita miliki ini adalah kepunyaan-Nya, kita tidak memiliki apa-apa,” pungkasnya. (***)