Palu,voxnusantara.com-Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako (Untad) Moh Wiranto Basatu, akhirnya angkat bicara dengan aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Tadulako Bergerak, pada Jumat (17/09/21) kemarin.
Menurut Presma, aksi yang dilakukan tentu tujuannya baik demi kebaikan Untad ke depan.
Namun, kat dia jika ada yang tanya, apakah itu sepengetahuan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Untad (Bemut), maka pihaknya menyatakan tanpa sepengetahuannya.
Bahkan, Wiranto Basatu mempertanyakan, mengapa tidak ada informasi ataupun konsolidasi ke Bemut maupun BEM fakultas terkait dengan aksi tersebut, agar bisa lebih melembaga. “Aksi itu tidak dilarang, hanya saja ada kesan tidak terbuka dan dilakukan secara mendadak tanpa ada informasi atau konsolidasi ke Bemut maupun BEM se-Untad,” kata Presma Untad, melalui rilis yang diterima media ini.
Diketahui, sebelumnya Wiranto menegaskan, Bemut dan BEM fakultas sampai hari ini masih independen, tidak berpihak kepada siapapun dan fokus pada kemajuan Untad. Atas dasar itulah Wiranto mengaku prihatin melihat problematika yang terjadi di Universitas Tadulako saat ini, yang tentu dapat menyebabkan rusaknya nama baik institusi kampus.
“Kami tetap independen untuk menjaga marwah kampus kami, sebagaimana tujuan pendidikan yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tandasnya.
Sementara itu, informasi dari oknum mahasiswa peserta aksi mengatakan, aksi Aliansi Mahasiswa Tadulako Bergerak yang berjumlah 16 orang itu digerakkan oleh oknum dosen. “Kita ini hanya dibilang ikut saja. Makanya tidak ada persiapan dan hanya dipantau tadi sama dosen yang menyuruh,” jelasnya singkat.
Namun, kata dia, tujuan kami sama dengar tujuan kita semua, yakni untuk kebaikan Untad agar jangan ada oknum yang merusak nama baik almamater untuk kepentingan politik.***
Reporter: YN