Palu,voxnusantara.com- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Direktorat Bimbingan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) Sulteng, melaksanakan kegiatan Pembinaan Khatib, Senin (14/3/22), di BW Coco Plus Hotel Palu. Kegiatan tersebut dalam rangka Penguatan Islam Wasathiyah Untuk Indonesia Damai.
“Polri bersinergi dengan MUI Pusat dan Kementrian Agama RI untuk melakukan kegiatan pembinaan khotib, dalam rangka penguatan khotib wasathiyah untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air. Dan kegiatan perdana ini, kita lakukan di Kota Palu dan nanti akan dilanjutkan keseluruh wilayah atau propinsi yang lain,” kata AKBP Muhammad Dofir, S.Ag, S.H, M.H dalam laporannya.
Sedangkan, Muhammad Dofir selaku ketua panitia menjelaskan, bahwa kegiatan itu sangat strategis, karena memang para khatiblah yang terjun langsung di lingkungan masyarakat. “Jika khatib tidak ada control dalam menyampaikan materi, maka menjadi ancaman yang serius bagi negara. Maka Polri bersinergi dengan Kementrian Agama, MUI, tokoh agama dan instansi terkait untuk menumbuhkan islam yang damai dan cinta tanah air,” jelasnya.
Ia menerangkan, bahwa khatib Jum’at sangat efektif dalam meredam berita-berita hoax, ujaran kebencian dan adu domba antar sesama elemen bangsa. Tak hanya itu, katanya, para khatib juga menekankan dalam kondisi wabah covid-19 yang belum usai di Indonesia ini, peran khatib jumat bisa memberikan dukungan maksimal kepada pemerintah dan ulama.
“Terlebih dimasa wabah covid 19 yang masih melanda Indonesia saat ini. Khotib jum’at bisa memberikan dukungan maksimalnya kepada pemerintah dan ulama yang sedang berjuang keras mengentaskan rakyat indonesia dari ujian kesehatan, mental dan ekonomi sebagai imbas wabah covid 19 ini,” ujarnya.
Dengan pembinaan khotib ini, lanjut Muhammad Dofir, di harapkan para khotib kedepannya lebih bisa membumikan materi khotbah ditengah kerinduan spritual jamaah. “Dengan adanya buku kumpulan khotbah Jumaat sepanjang masa ini cocok bagi khotib yang sudah profesional, sehingga materi khotbah yang dia sampaikan itu relevan dengan situasi dan kondisi kebutuhan rohani dari setiap jemaahnya,” tandasnya.***