“Kita juga diberi tanggungjawab untuk menurunkan kematian ibu dan bayi serta stunting menuju generasi emas Indonesia 2045,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum POGI Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp. OG, M.Kes meminta POGI Sulteng dapat menginisiasi pembentukan pusat studi spesialis Obstetri dan Ginekologi pada fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Untad).
“Ini dilakukan supaya lulusan (Kedokteran) tidak usah jauh-jauh (keluar daerah) melanjutkan studi spesialis,” usulnya agar lebih banyak putra-putri daerah menjadi dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi sehingga pemerataan layanan akan terwujud.
Di bagian lain, Ketua IDI Sulteng dr. Moh. Akbar, M.Kes mengusulkan agar POGI bersinergi dengan dokter-dokter umum untuk deteksi awal seputar obstetri dan ginekologi, mengingat keterbatasan jangkauan dokter-dokter spesialis di wilayah pelosok Sulteng.
“Tolong dibimbing dan dilatih untuk menggunakan alat-alat seperti USG,” harapnya. (***)