Sulteng, VoxNusantara.com- Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024 akan dipastikan Head to Head. Dilihat dari perkembangan, yang sebelumnya tiga pasang, maka akan menjadi kemungkinan besar dua pasang akan bersaing, yakni pasangan Dr. Anwar Hafid – Reny A. Lamadjido dan Ahmad Ali – Abdul Karim Al-Jufri.
Hal tersebut disebabkan sampai saat ini sang petahan yakni gubernur Sulteng, H Rusdy Mastura belum mencukupi kursi untuk berlabuh, dan bahkan wakilnya pun belum diketahui siapa, semenjak sakitnya Ma’ mun Amir yang dipasangkan jadi wakil saat itu.
Pengamat Politik Universitas Tadulako (Untad) Dr. Irwan Waris, yang dimintai tanggapan oleh media ini beberapa waktu lalu mengatakan bahwa sebenarnya berharap tiga pasang calon yang akan berkontestasi di Pilgub Sulteng.
“Sbenarnya kita berharap 3 pasangan calon yang akan berkotestasi di Pilgub Sulteng. Artinya rakyat memerlukan beberapa pilihan sehingga mereka berkesempatan memilih, memilah, dan menilai calon pemimpinnya dengan sebaik-baiknya sebelum menentukan pilihan,” kata Dr. Irwan, Selasa kemarin (30/7/24).
Dr. Irwan melanjutkan, tetapi melihat perkembangan yang ada kelihatannya hanya akan ada dua pasangan calon yang muncul. “Jika hal itu terjadi ya, tidak ada pilihan lain selain rakyat Sulteng memilih satu pasangan calon dari kemungkinan dua pasangan calon yang berkontestasi,” ungkapnya.
Maka, katanya, tentu saja pasangan calon yang akan bertarung sudah diketahui sungguhpun tahapan penetapan calon dari KPUD Sulteng belum berlangsung. Dengan dua pasangan calon tersebut dapat dipastikan persaingan akan ketat. Kedua pasangan itu memiliki kelebihan masing-masing.
“Dalam pandangan saya dua pasangan calon tersebut adalah The DReam Team. Yaitu team yang memiliki kelebihan segalanya. Tampaknya kekuatan keduanya relatif sama. Pasangan calon yang menang nantinya adalah Pasangan Calon yang mampu memenangkan, menenangkan, dan menarik simpati rakyat,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Dia, perilaku politik selama proses Pilkada ini harus diperhatikan betul oleh pasangan calon. Sebab rakyat Sulteng sekarang sedang menilai dan menimbang pasangan calon yang hendak dipilihnya. “Jadi pasangan calon harus memperhatikan etika politik pada setiap perilaku politik yang diperamkannya,” imbaunya.
Ia mengutarakan bahwa sebenarnya petahana sangat potensial untuk masuk sebagai calon pasangan yang akan ikut berkontestasi. Akan tetapi, jika tidak ada partai pendukung tentu saja keinginan itu tidak akan terwujud.
“lalu siapa kira-kira yang akan didukung oleh petahana. Menjawabnya, terlihat dari berbagai tanda berupa perilaku yang ditunjukkan saat petahana berjumpa dengan pasangan calon yang ada,” tandasnya.
Penulis: Yohanes