“Jika Syarifuddin maju dan petahan maju, maka pertarungan yang akan terjadi sejatinya pertarungan antara tim Ahmad Ali (AA) dengan tim Anwar Hafid (AH). Pertarungan ini juga dapat dipandang ibarat pertandingan sepakbola satu kota yang disebut Derby. Keduanya tokoh muda Morowali yang tidak saja bertarung di kampung halaman, Morowali, tetapi juga berupaya merebut pengaruh politik di Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, bahwa kita berharap persaingan dua kubu ini tidak mengedepankan uang untuk merebut hati rakyat. Kita merindukan keduanya memaparkan program yang secara jitu membangun dan membesarkan daerah.
“Rakyat juga harus berani menolak elite politik yang pongah karena memiliki finansial hebat. Sudah saatnya rakyat menolak elite politik seperti itu, untuk kemudian memilih elite politik yang menurut rakyat kompeten dan berintegritas. Mari menunggu kontestasi itu,” cetusnya.
Penulis: yohanes