“Hanya memang untuk cabai cukup mengalami kenaikan. Tapi kalau misalnya dihitung secara akumulatif berdasarkan kebutuhan belanja, sebenarnya kalau diambil rata-ratanya masih pada posisi yang terjangkau,” ungkap orang nomor satu di Pemkot Palu itu.
Ia juga menyebut kenaikan harga cabai tersebut disebabkan karena besarnya ekspor cabai baik cabai kriting maupun cabai kecil yang keluar. Kenaikan terjadi saat menjelang Puasa saja, namun pada saat bulan Puasa tiba, harga tersebut akan stabil, ujarnya.
“Ini biasa mekanisme pasar. Jadi kalau kenaikan hari ini disebabkan karena ekspornya yang besar, ya dikarenakan memang daerah lain yang bukan penghasil harus mengamankan logistik atau ketersediaan bahan pokok pasarnya. Tapi ketika itu sudah masuk, maka suplai barang yang masuk ke pasar itu akan normal. Sehingga nanti awal atau minggu kedua bulan Puasa itu mulai melandai lagi,” jelasnya.
Walikota mengatakan Pemerintah Kota Palu bersama pihak terkait lainnya akan melihat apa yang menjadi penyebab kenaikan, sehingga bisa dilakukan berbagai intervensi seperti bukan hanya operasi pasar, namun kebijakan dan hal lainnya.