Ia mengatakan, untuk sementara mengatasi kesulitan air bersih ini, dirinya bersama keluarga terpaksa mondar-mandir ke sungai yang ada dekat di wilayah Buli.
“Cuma sungai juga airnya kadang kotor akibat hujan, airnya terpaksa digunakan daripada tidak ada air di rumah, walau kadang kita rasa gatal,” ujarnya.
Ia berharap kesulitan air bersih ini bisa menjadi perhatian pihak terkait, mengingat air bersih salah satu kebutuhan pokok hidup manusia.
“Kita berharap PAM bisa segara kembali salur air bersih ke rumah. Cuma kita curiga jangan-jangan di PAM tidak ada yang jaga sehingga itu juga jadi salah satu lambatnya air mengalir dari PAM ke rumah,” ujarnya. (Sul)