[adrotate group="1"]

Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Gubernur Sulteng: Cipta Kesan dan Keyakinan Sulteng Adalah Daerah Aman, Harmoni dan Toleran

  • Bagikan
Penyerahan bendera oleh Gubernur Sulteng ke Ketua Kontingen Pesparani/Sumber foto: Yohanes Clemens

Palu,VoxNusantara- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Rusdy Mastura melakukan pelepasan Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Sulteng menuju Pesparani nasional Ke-III tahun 20023 di Jakarta, Selasa (24/10/23) di ruangan Polibu, Kantor Gubernur Sulteng.

Dalam sambut pelepasan Kontingen Pesparani yang mengangkat tema “Kebersamaan Dalam Keberagaman” itu Gubernur Sulteng menyampaikan bahwa Pesparani adalah sebuah peristiwa yang memiliki makna yang mendalam bagi semua kita. Dimana, kata Gubernur, para pemuda dan pemudi kita hadir untuk bersama-sama mengekspresikan kecintaan dan iman melalui musik dan nyanyian rohani.

“Saya yakin bahwa Kontingen Pesparini yang terpilih mewakili provinsi Sulteng kali ini merupakan pemuda dan pemudi pilihan yang berbakat di bidang paduan suara,” kata Cudy sapaan akrab Gubernur Sulteng itu.

Ia menjelaskan bahwa saudara adalah pemuda-pemudi yang memiliki tekat yang kuat untuk mencapai tingkat keterampilan dan dedikasi yang luar biasa. Upaya ini, katanya, merupakan hasil kerja keras saudara yang di dukung oleh para pelatih dan mentor yang tak kenal lelah, serta keluarga dan teman-teman.

Gubernur Sulteng saat memberikan sambutan/Sumber foto: Yohanes.

“Kita hadir ditempat ini untuk memberikan energi positif yang mereka butuhkan untuk bersiap pergi ke medan perlombaan. Semoga, semangat kita hari ini memancar sebagai cahaya yang tidak pernah padam dan menjadi penyemangat tersendiri bagi para Kontingen,” ungkapnya.

Gubernur juga meminta Kontingen Pesparani agar dapat menjalin persahabatan seluas-luasnya dengan Kontingen daerah lain.

“Jadi bukan hanya berpikir dan berlatih keras bagaimana untuk menang, tapi jauh lebih penting lagi bagaimana saudara-saudara mampu berprilaku yang baik, menjawab dan juga menjelaskan seputar kondisi keberagamaan yang ada di Sulteng kepada Kontingen lain,” ujarnya.

Sehingga, lanjutnya, tercipta kesan dan keyakinan bahwa Sulteng adalah daerah yang aman, harmoni, dan toleran. Daerah yang dapat menerima keberagamaan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.

Senada dengan itu, Ketua Umum Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Pesparani Sulteng, Ronny Tanusaputra mengatakan bahwa suatu kehormatan bagi kami umat katolik, bapak gubernur boleh hadir dalam kesempatan yang baik ini dalam rangka pelepasan Kontingen Pesparani Sulteng menuju Pesparani Nasional Katolik ke-III tahun 2023.

“Suatu panggilan moral juga bagi saya yang dipercayakan sebagai ketua umum LP3KD provinsi Sulteng untuk terus berusaha dalam mengembangkan lembaga ini untuk lebih maju dan berkembang, sehingga ke depan boleh membawa nama harum Sulteng,” ujar kak Ronny sapaan akrabnya.

Peran pemerintah daerah Sulteng, lanjutnya, tentunya sangat berarti bagi kami dalam upaya pembinaan, pengembangan maupun dukungan pembiayaan dalam menjalankan program kerja kami selama lima tahun berjalan ini, termaksud didalamnya adalah mengikutsertakan Kontingen Pesparani Sulteng menuju Pesparani Nasional III di Jakarta.

“Kontingen Pesparani Sulteng berjumlah 108 orang yang terdiri dari 95 peserta dan official, 13 peserta pendukung. Untuk cabang mata lomba, ada 9 cabang mata lomba,” ungkapnya.

Ia juga menyapaikan bahwa jaga terus kebersamaan, kekompakkan dan ciptakan terus hubungan yang baik dengan provinsi-provinsi lainnya yang datang dari penjuru tana air, terus berdoa agar tetap diberikan kekuatan serta kesehatan ari Tuhan sejak kalian berangkat hingga kepulangan.

Sedangkan, Pastor Kevikepan Palu, Pastor Willhelmus Thome, Pr, mengatakan bahwa jadilah terang di tengah keberagamaan untuk kebersamaan. Jadilah utusan- utusan pemerintah, masyarakat Sulteng secara umum dan secara khusus umat katolik di Sulteng ini.

“Ingat uskup punya rancangan kedepan, ingat rancangan kita ke depan bahwa siapa tau dalam dukungan pemerintah setempat, dukungan masyarakat dalam keberagamaan rencana niat dari bapak uskup kedepan bisa terwujud, itulah keuskupan Sulteng,” jelasnya.

Maka, ungkapnya, peliharalah kebersamaan dalam keberagamaan. Walaupun sedikit yang penting berkualitas, biar sedikit yang penting cahayanya bersinar, biar kecil yang penting berkualitas.***(ycn)

  • Bagikan