[adrotate group="1"]

Komisi IX DPR RI Dukung Percepatan Penurunan Stunting

  • Bagikan
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena saat memaparkan materi. (Foto: Yohan)

Palu,voxnusantara.com- Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melalui Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mendukung dalam percepatan penurunan stunting. Hal terebut ditandai dengan ilaksanakannya kegiatan program kemitraan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tema sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukatif (KIE) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Hotel Lawahba Palu pada Kamis, 29 September 2022.

Emanuel Melkiades Laka Lena dalam paparan materinya mengatakan dukungan tersebut yakni dengan mendesak BKKBN RI sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi strategi penurunan stunting antar Kementerian/Lembaga sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan membuat program yang inovatif untuk menurunkan stunting sebanyak 10,4% sebagai upaya pemenuhan target penurunan.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena saat memaparkan materi. (Foto: Yohan)

Selanjutnya, kata dia, merealisasikan pemenuhan alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan yang diperlukan fasilitas layanan kesehatan untuk percepatan penurunan stunting dan meningkatkan program koordinasi pelaksanaan penurunan stunting di Kementerian/Lembaga terkait lainnya, serta memastikan pemenuhan kesejahteraan dan kesehatan kader keluarga berencana, termasuk keikutsertaan dalam kepesertaan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan kepesertaan PBI.

“Keterlibatan kaum muda Indonesia dalam penurunan stunting diperlukan. Kaum muda perlu untuk merencanakan pernikahan di usia, kesehatan dan kondisi ekonomi yang matang. BKKBN sendiri menyiapkan bimbingan pra-nikah,” katanya.

Hal itu, lanjut Wakil Ketua Komisi IX, Indonesia urutan kedua tertinggi angka stunting dibawa Myanmar. Jadi, katanya, Myanmar paling tinggi 29,2% dan Indonesia 27,7% artinya terburuk dalam menangani gizi ibu hamil dan anak-anak terutama dibawa 2 atau lima tahun.

“Dan kalau kita lihat angka stunting di Sulawesi Tengah ada di nomor 8 yakni 29,7 dia di bawa dari pada Kalimantan Barat dan diatasnya Papua. Kita hadir disini menandakan bahwa kita semua ini betul-betul ingin menekan angka stunting di Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Sulteng Tenny Calvenny Soriton dalam paparan materinya menjelaskan, untuk stunting di Sulawesi Tengah ada 29,7%, dari seratus anak-anak yang lahir 29,7% itu stunting. Jika kita melihat dari data Sulawesi Tengah ini berada di urutan ke-8 dari 34 Provinsi dan kita berada di bawah Kalimantan Barat.

“Kalau Kalimantan Barat 29,8% kita 29,7% dan yang paling tinggi itu ada di Kabupaten Sigi dengan angka 30,7% dan yang terendah ada di Kota Palu dengan angka 23,7%. Jadi rata-rata anak-anak yang dilahirkan di Sulteng kalau kita bulatkan berarti 30/100 anak yang lahir. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kami sebagai kepala perwakilan, Pak Elim sebagai BKKBN Pusat, Pak Melki sebagai anggota DPR RI Komisi IX,” ungkapnya.

Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut yakni, Emanuel Melkiades Laka Lena selaku Wakil Ketua komisi IX DPR RI, Fraksi Golkar, Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Eli Kusnaeli, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah Tenny Calvenny Soriton dan Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Palu dr.Royke Abraham.

Serta, peserta yang hadir yakni, HMI, PMKRI, GMNI, PMII, KMHDI, IMM, GMKI, GAMKI, Pemuda Katolik, PERADAH, WKRI, ISKA,P2NTT Sulteng, dan berbagai pemuda di Kota Palu. ***

Penulis: Yohanes Clemens
  • Bagikan