Berjalnnya waktu, kata Rina, pihak kepolisian mendapatkan tim yang arah ke JBA, tapi karena PT. PSB sudah mengadu ke kepolisian akhirnya team di arahkan ke kantor polisi untuk di mediasi.
“Kita berharap saat itu DC yang menahan unit tersebut dapat hadir saat di kepolisian, tapi ternyata DC tersebut tidak hadir dan hanya di wakili ketua timnya. Tapi, kami dari PT. PSB mau harus hadir DC yang menahan unit agar selesai malam itu juga, tapi yang bersangkutan tidak hadir sampai bubar,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bawha pihak PT. PSB belum memberikan BT team karena yang bersangkutan tidak ada untuk klarifikasi dan malah DC tersebut mengirim pesan dengan ungkapan kotor/kasar dan juga ternyata muncul postingan di group PEOJF INDONESIA yang mencemarkan nama baik perusahaan.
“Jika ada pepatah mengatakan bahwa “Nama baik lebih berharga dari pada emas dan permata”. Jadi kalau mau kerja haruslah sesuai dengan SOP. Kalau sudah sepakat jalankan dengan baik. Jangan keluarkan kata-kata kasar, kasi naik di postingan group. Kita ini merasa rugi nama baik kita,” kesalnya.
Ia juga menuturkan bahwa setelah hasil pertemuan mediasi pada Jumat (10/05/24) kemarin PT. PSB bisa memaafkan team yang sudah melontarkan kata – kata yang tidak senonoh kepada owner PT. PSB.