Palu,voxnusantara.com – Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi menyebut 22 warga setempat yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri dibantu Polda Sulteng karena terlibat dengan terduga teroris Poso.
“Mereka memberi dukungan logistik dan dana untuk kelompok MIT, memiliki niat dan telah melakukan persiapan untuk bergabung dengan kelompok MIT dan memposting di media sosial konten provokasi dan ajakan untuk melakukan aksi jihad,” kata Kapolda Sulteng saat menggelar Halal Bi Halal dengan wartawan di Aula Lantai I Polda Sulteng, di Palu, Rabu (18/5/2022).
Ia menegaskan, selain mengamankan 22 warga Sulteng, Densus 88 AT Polri juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti satu pucuk senjata api revolver rakitan, 10 butir amunisi caliber 38 special, 244 butir amunisi caliber 5,56 mm, 2 buah magazine caliber 5,56 mm.
“Enam unit senjata PCP, tiga unit senapan angin, tujuh buah panah, 14 buah Anak panah, 34 bilah Senjata tajam, 49 unit Handphone dan 14 buah buku Daulah Islamiah,” terang mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Ia menjelaskan, 22 orang warga Sulteng tersebut diamankan dengan rentang waktu 14-16 Mei 2022, dan saat ini sementara masih dalam proses penyidikan tim Densus 88 AT Polri dibantu Polda Sulawesi Tengah.
“Densus 88 AT Polri telah melakukan serangkaian penindakan terhadap 24 orang yang terlibat dalam jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) supporting kelompok MIT di wilayah DKI Jakarta, Sulteng dan Kaltim,” katanya.
“24 orang yang ditangkap diantaranya di Sulteng sebanyak 22 orang 19 berasal dari Poso dan tiga dari Ampana, DKI Jakarta satu orang dan di Kaltim satu orang,” jelasnya.
Kapolda Sulteng, menegaskan keterlibatan para pelaku karena memiliki dan menyimpan senjata api rakitan jenis revolver, telah melakukan pembaharuan bai’at kepada Amir organisasi terlarang ISIS, telah beberapa kali melakukan kegiatan idad atau pelatihan.***