Jakarta,voxnusantara- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Rusdy Mastura bersama istri, Dr. Hj. Vera Rompas S.sos MSi, memberikan keterangan resmi dari Jakarta, 08 Maret 2023 terkait polemik di sosial media platform facebook dan Instagram (IG) terkait anasir orchestra dengan narasi “Kalau Tidak Bisa Terima Kasih Setidaknya Jangan Fitnah Kami” menyampaikan sebagai berikut;
Pertama; Bapak Gubernur berserta istri mengucapkan selamat Nisfu Sya’ban, bagi umat Islam di Sulteng, yang sebelumnya telah menjalankan puasa Sya’ban. Filosofi Nisfu Sya’ban, semoga kita sekalian terus mendapat ampunan dosa, saling maaf memaafkan dan memperkuat tali silaturahim. Insya Allah, kita semua akan diperjumpakan dengan bulan Ramadhan 1444 hijriyah.
Kedua; Penting disampaikan Bapak gubernur bahwa, hingga saat ini dirinya belum secara resmi (adminitratif) keluar dari Partai NasDem. Adapun, statmennya yang dimuat media meanstream tribune.news.com yang viral adalah pernyataan hasil door stop sesaat dirinya akan menghadiri Musyawarah Rakyat, 05 Maret 2023 di sebuah warung kopi. Sebagai pejabat publik gubernur menghormati kerja – kerja jurnalisme.
Ungkapan kekecewaan, katanya, pada partai adalah kontemplasinya atas kinerja internal partai selama ini. Gubernur menyebut, partai politik adalah instrumen publik, tidak boleh dikritik dari dalam dan dari luar. Gubernur merespon positif pernyataan balik Sekretaris DPW Partai NasDem Sulteng terkait kritikan berupa kekecewaannya. “Biasa itu dialektika. Ada perbedaan persepsi, narasi atas apa yang dirasakan kader pada partainya,” tegas gubernur, melalui rilis resmi yang disebarkan Tenaga Ahli Gubernur Bidang Komunikasi Publik Andono Wibisono.
Ketiga; Gubernur meminta maaf pada segenap kader Partai NasDem bila kekecewaanya atas kinerja partai. Tetapi, Gubernur mempertanyakan hal ikhwal apa yang difitnahkan. Kekecewaan itu adalah ungkapan perasaan, wajar setiap orang memiliki. Ada yang berani diungkapkan, ada yang tidak berani ungkapkan.
“Partai modern mesti siap dikritik dari dalam dan dari luar. Bahkan oleh kadernya sendiri. Itu proses pendewasaan berpolitik modern. Tidak boleh dilarang itu perasaan saya yang kecewa. Saya berani bicara. Ada juga yang tidak berani silahkan,” tandas gubernur.
Keempat; Bapak gubernur juga mengatakan apabila dirinya akan mundur dari Partai NasDem, pasti akan berpamitan dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Bapak Surya Paloh. Karena, sebagai politisi dan jabatan saat ini, tidak elok dirinya belum secara resmi mengirim surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Sulteng telah telah diopinikan dengan narasi kalau tidak bisa berterima kasih setidaknya jangan fitnah kami secara serempak, terokestrasi di sejumlah laman facebook yang notabene adalah kawan – kawan kader Partai NasDem sendiri.
“SK saya ditandatangan DPP. Saya mesti pamit dengan Pak Surya Paloh. Saya tau etika, tau adat. Saya kenal bang Surya Paloh. Saya pernah bertemu beberapa kali. Jangan ajari saya adat, saya orang Kaili memahami adat istiadat. Kalian boleh hina saya ! tapi saya ingatkan jangan ada orang yang marah atas sikap anda itu,” ujar gubernur berkali-kali dan meminta pernyataannya dipertegas.
Kelima; Senada dengan hal itu, Ibu Gubernur mengatakan bahwa dirinya telah membuat surat pengunduran diri secara resmi sebagai anggota, kader dan jabatan Ketua DPD Partai NasDem Kota Palu. Ia akan serahkan kepada Partai Nasdem dalam waktu dekat. Pengunduran dirinya akibat narasi-narasi diumbar di sosial media terkait suaminya. Sebagai ibu dari anak-anak dan istri, dirinya sangat malu bila suaminya yang ia kenal tidak sebagaimana dituduhkan di ruang – ruang sosial media publik.
“Soal Kak Cudi tidak mundur itu sikap pribadinya. Kalau saya sudah membuat surat resmi, dari Jakarta nanti saya antar sendiri. Sebenarnya saya tidak menyukai hal begini, tapi ini sudah keterlaluan suami saya dituduh memfitnah. Fitnah apa?” ungkapnya menahan tangis.
Ia kecewa membaca cuitan kader NasDem yang bahkan menulis ‘semoga husnul khotimah Kak Cudi’ apa maksudnya? Tetapi, sebagai istri dirinya selalu memberi kekuatan agar suami dan anak-anaknya tetap sabar, ikhlas dan tidak terpengaruh. Terus bekerja menjalankan amanah rakyat. “Insya Allah ini cobaan kak Cudi di bulan Sya’ban. Doakan semua kita dimaafkan Allah SWT. Dan yang membenci Kak Cudi tidak terputus rahmatnya dari Allah,” tutupnya. (***)