Haltim, voxnusantara.com – Perayaan ibadah Jumat Agung merupakan peringatan karya Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia bebas dari kutuk dosa.
“Yesus turun ke dunia karena dia begitu sangat mengasihi dan mencintai manusia ciptaannya,” kata Pendeta Merry Nadapdap, saat memimpin ibadah di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Ekklesia, di Buli, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, Jumat, (15/4/2022).
Ia mengatakan, perayaan ibadah Jumat Agung untuk mengenang pengorbanan Yesus luar biasa bagi umat manusia di dunia.
“Dia rela tanggung dosa manusia di atas kayu salib. Ini karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga kami di selamat,” ujarnya.
Sementara Pendeta Ronni Yaba, S.Th, pimpinan GPdI Ekklesia, mengatakan Jumat Agung adalah karya Yesus Kristus menebus manusia dari hukum dosa.
“Dia tidak berdosa menjadi berdosa dan dihukum menggantikan kami yang berdosa, itulah artinya paskah Jumat Agung, ada pengorbanan yang besar yang dilakukan Yesus bagi umat manusia,” katanya.
Jumat Agung, kata dia, tidak ada manusia yang sanggup melakukannya, selain dari Allah melalui pribadi Yesus yang Allah itu sendiri.
“Proses Yesus menyelamat manusia, dia alami penderitaan, kesusahan, perjalanan salib, kena cambuk, diludahi dan segala macam penderitaan dialami, puncaknya mati di kayu salib dan itu dilakukan Yesus karena kasihnya kepada manusia,” jelasnya.
Untuk itu, ujar ketua tiga Majelis Daerah (MD) GPdI Maluku Utara ini, jemaat Tuhan, ketika dihina, difitnah, sakit, kesusahan hidup tidak meninggal Yesus, karena hal itu tidak sebanding dengan yang dilakukan oleh Yesus.
“Karena tidak ada satu pun di kolong langit ini yang dapat membalas karya Yesus Kristus, keselamatan adalah anugerah Allah, karena itu sebagai orang percaya kita harus bisa menghargai dan syukuri, karena ini karya kasih Allah luar biasa bagi kita,” tegasnya.
Ia pun meminta umat Nasrani pengikut Kristus sebagai orang percaya untuk hidup meneladani atau sesuai dengan Firman Tuhan dalam Alkitab.
“Syarat menerima keselamatan dari Yesus cukup hanya percaya padanya, maka dia akan diselamatkan,” urainya.
Ia menjelaskan, tanda telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, menjadi terang Kristus, artinya meneladani hidup Yesus yang memiliki kasih yang besar.
“Ibadah peringatan Jumat Agung bisa diartikan selesainya tugas Yesus Kristus menyelamat umat manusia dari ikatan dosa, nanti kedatangan Yesus kedua untuk menghakimi,” kuncinya.***