24.621 Lembar Foto Copy KTP dan Pernyataan Dukungan Terkumpul
Parimo,VoxNusantara.com- Sosok Isram Said Lolo (ISL) terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Nama Isram Said Lolo atau ISL ini menjadi satu nama yang dipastikan bertarung pada pemilihan umum Bupati Parigi Moutong 2014, yang dilaksanakan pada 27 November 2024 periode 2024–2029.
Bahkan, tak tanggung – tanggung ISL maju melalui jalur independen. Dalam upaya memajukan kesejahteraan rakyat Parigi Moutong, hasil sortiran terakhir menunjukkan bahwa telah terkumpul 24.621 lembar dukungan berupa foto copy KTP dan pernyataan dukungan dari masyarakat pada bulan Januari lalu.
“Dengan izin Allah, harapan bersama rakyat kecil untuk lolos sebagai salah satu calon Bupati Parigi Moutong semakin mendekati kenyataan,” kata ISL saat di wawancara media ini via WhatsApp, Kamis (22/02/2024) malam.
Ia juga menyebut bahwa saat ini relawan secara swadaya dan sukarela masih terus bergerak di lapangan. Perjuangan ini, kata Isram, sejak awal kami niatkan sebagai perjuangan ibadah. Insya Allah Karena kami niatkan untuk sebuah ibadah maka jangankan menang, kalah pun kami merasa tidak rugi mundur dari PNS.
Dari awal, lanjut Isram, perjuangan ini disandarkan pada niat suci sebagai ibadah. Keteguhan hati untuk menghadirkan solusi bagi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat menjadi pendorong utama.
“Saya yakin kehadiran saya sebagai calon bupati Parigi Moutong adalah jawaban atas berbagai keluhan masyarakat karena itulah kami hadir sebagai solusi. Dengan satu visi besar kami, ‘Mengembalikan hak rakyat sebagai pemilik negeri yang tidak layak hidup dalam kemiskinan dan ketidakadilan,’ dan dengan satu tekad besar saya, ‘Parigi Moutong harusnya jaya di tengah senyum kejayaan rakyatnya, bukan jaya di tengah senyum kemegahan penguasanya dan bukan pula jaya di tengah jeritan tangis dan derita rakyatnya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, dengan penuh kesadaran, disadari bahwa banyak dari masyarakat yang sejak lahir hingga akhir hayatnya terjebak dalam lingkaran kemiskinan dengan berbagai bentuknya.
“Dimana mana selalu saya sampaikan bahwa tanpa saya jelaskan semua kita tau bahwa sampai hari ini tadak sedikit masyarakat kita yang sejak lahir mereka dijemput dengan kemiskinan, mereka dibesarkan dengan kemiskinan, disekolahkan dalam kemiskinan, bahkan sampai mati mereka diantar dengan kemiskinan,” cetusnya. (yohanes)