Adalah Pj Bupati Morowali Rachmansyah yang langsung menerima dana apresiasi penghapusan kemiskinan Ekstrem itu di Istana wakil presiden KH.Ma’ruf Amin.
Selain itu masalah gaji guru kontrak telah diselesaikan saat awal menjabat yang nilainya mencapai Rp 12,205,760,000. Pembayaran gaji guru kontrak ini sebelumnya menunggak selama 5 bulan dan setelah Rachmansyah Ismail bertugas sebagai Pj Bupati langsung di eksekusinya.
Kemudian beberapa program pembangunan telah terlaksana dengan baik, mulai dari pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana umum sampai pada insentif petugas rumah ibadah, kenaikan gaji serta penambahan daya listrik dan penambahan lampu jalan di setiap Desa.
Belum lagi sejumlah anggaran program yang sempat tersendat sebelumnya, telah terakomodir sesuai mekanisme kebutuhan masing-masing langsung di eksekusi ditempat.
“Pada dasarnya kami cukup puas dengan kinerja Pj Bupati bapak Rachmansyah Ismail, beliau tampak sigap dan realistis dalam bekerja, sudah banyak buktinya kok,” kata Hj Umi Umariah yang mengaku warga Bahodopi itu.
Pj Bupati yang didampingi seluruh Instansi di Pemkab Morowali saat berkunjung ke beberapa kecamatan dan Desa se kabupaten Morowali mendapat penilaian dari masyarakat dimana tim kerja yang dipimpin Pj Bupati merupakan satu kesatuan mata rantai yang kokoh, tanggap, peduli terhadap kebutuhan mendesak baik lingkup pemerintahan maupun dikalangan masyarakat.
Intan Sangiang, asal Menuai mengaku salah seorang pengurus lembaga sengaja tidak sebutkan yang hadir menyaksikan sosialisasi, di kantor balai Desa Bahodopi, menambahkan, keberhasilan dari sekian banyaknya bentuk program pemerintah yang dilaksanakan selama 5 bulan berjalan, sangat positif dan mendapat jempol pengakuan dari masyarakat. Bahkan menurutnya sampai ada yang sujud syukur, terharu hingga meneteskan air mata Bahagia.
Hal tersebut dapat dilihat langsung dari laku kagum oleh dua orang ibu. Pendeta dan pengurus jemaat asal Desa lalampu dampala, Natasya dan Meliyana yang mengungkap rasa bahagianya dihadapan seluruh warga yang hadir disosialisasi pengelolaan petugas rumah ibadah di Gedung bala desa Bahodopi disaksikan langsung oleh rombongan tim kerja Bupati.
“Alangkah bersyukurnya kami, selaku sesama hamba Tuhan dapat bertatab muka langsung dengan pemimpin yang selama ini kami idolakan, selain memberikan bantuan untuk memenuhi harapan para petugas rumah ibadah, kami kagum dengan sikap pribadi luhur Pj Bupati bapak Rachmansyah Ismail, dimana tidak pernah memilih warga yang akan dibantu yang membuat kami gemas dan bangga terhadap pak Pj bupati. Dimana setiap masalah yang warga sampaikan langsung di eksekusi ditempat, olehnya kami berharap agar pak Rachmansyah Ismail dapat terus memimpin Kabupaten Morowali kedepan,” harapnya.
Sementara hal yang sama juga dikemukakan Hasana tenaga pengajar TK Paud mewakili rekan-rekan lainnya. Hasanah Asal Desa une pute, di gedung aula BPD Kolono Kecamatan Bungku Timur, menuturkan selama 4 tahun mengabdi, dirinya beserta tiga rekan kerjanya, tidak mendapatkan upah kerja dari Pemerintah Desa, padahal alokasi honor pengajar masuk dalam aturan anggaran dana desa (ADD) setiap tahunnya.
Mendengarkan hal tersebut, Pj Bupati Rahmansyah Ismail, langsung menjawab, mulai hari ini masalah yang disampaikan Hasanah dituntaskan. Honor atau gaji yang diinginkan segera dibayarkan, kemudian Pj bupati Rachmansyah langsung mengumumkannya.
Bagi seluruh masyarakat maupun pemerintah Desa yang berkebutuhan sesuai prosedur administrasi silahkan di lengkapkan dan langsung diserahkan ke Bagian Kesra agar di selesaikan. Sontak pernyataan Pj bupati Rachmansyah Ismail itu mendapat aplaus dan sujud syukur dari warga.
“Mengeksekusi sekaligus menuntaskan ditempat setiap permasalahan yang disampaikan Pemdes ataupun warga ternyata bukan hanya di Kecamatan Bahodopi, Bungku timur, namun mulai dari Kecamatan Witaponda sampai ke Bungku pesisir, saya mengikuti perjalanan dan perkembangan hasil sosialisasi tersebut,”ungkap salah seorang warga dalam pertemuan itu.
“Bila Rahmansyah mendapat pujian ataupun bentuk support lainnya terkait kinerja yang dilakukannya, hal itu tidak terbantahkan, karena sesuai ucapan yang sering disampaikan Rahmansyah, dirinya datang di setiap kegiatan lalu bertatab muka langsung dengan warga, bukan membawa omong kosong belaka atau janji-janji saja, namun bukti menyelesaikan masalah tanpa masalah seperti yang dikatakan H Silahuddin Karim alias H Aco,”.
“Pernyataan saya merupakan bukti sejarah yang berdasar sesuai fakta yang dilaksanakan Pemkab Morowali dibawah kepemimpinan bapak Rachmansyah Ismail. Nah pemimpin seperti inilah yang harusnya memimpin kabupaten Morowali hari ini dan kedepan. Kita ketahui bersama bahwa keberadaan Kabupaten Morowali saat ini kompleks dengan berbagai persoalan, nah yang mampu mencegah dan menuntaskan itu menurut pribadi saya adalah bapak Rahmansyah. Bukti pernyataan saya bisa dilihat dari kondisi masyarakat saat ini yang memberikan support kepada pj bupati bapak Rachmansyah,” tuturnya.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Kolono mewakili sejumlah Kepala Desa serta Kecamatan Bungku Timur, Warham Menyatakan sikap respon tanggap peduli Pj Bupati Rachmansyah terhadap bentuk usulan masyarakat maupun pemerintah Desa, sangat tepat sasaran dan terakomodir sesuai kebutuhan. Apalagi ketika Pj bupati Rachmansyah melakukan semua bentuk kegiatan program melibatkan seluruh unsur instansi terkait.
“Jadi tidak ada yang terabaikan semua keluhan dan usulan yang disampaikan seperti yang dibutuhkan pemerintah Desa dan warga Kolono semua langsung ditanggapi dan dieksekusi ditempat. Buka hanya permintaan Desa Kolono yang dipenuhi, namun semua Desa mendapat tambahan anggaran Rp, 1 miliar per Desa, tentu saja selaku pemerintah Desa Kolono mewakili seluruh kepala Desa lainya yang berada di Kabupaten Morowali sangat merespon dan mendukung penuh yang telah dilakukan Pj Bupati bapak Rachamansyah Ismail,” ujar Kades Kolono Warman.
“Olehnya kami berharap semoga apa yang telah dibuktikan Pj Bupati Rachamansyah Ismail menjadi acuan atau referensi kedepan oleh semua kalangan untuk tetap memberikan kepercayaan kepada pemerintah Kabupaten khususnya Pj bupati Morowali dalam melaksanakan program pemerintah, saat ini dan kedepan melesat bersama untuk masyarakat Morowali yang hebat dan berkembang,” pungkasnya.
Pada awal bulan Maret 2024 Kabupaten Morowali dibawah kepemimpinan Rachmansyah Ismail diganjar penghargaan piala ADIPURA.
“Berkat kerja keras seluruh pihak dan elemen masyarakat, sehingga Kabupaten Morowali mendapatkan Piala Adipura dari Presiden RI melalui Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI,”kata Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail.
Pada Hari Rabu (6/3-2024) Piala Adipura tiba di Kabupaten Morowali yang dibawa langsung oleh Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail dan didampingi seluruh Kepala OPD serta petugas kebersihan disambut meriah oleh masyarakat Morowali mulai dari Bandara hingga ke ibu kota di Bungku.
Sesampainya di Tugu Bundara Kota Bungku ( KTM) Desa Bahomohoni Piala Adipura disambut dengan tarian adat Bungku, selanjutnya menuju halaman Kantor Bupati Morowali.
Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail mengatakan, bahwa kreteria dari penilaian Adipura di tahun 2023 Kabupaten Morowali menjadi salah satu penerima Anugerah piala Adipura dari Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta.
“Penganugerahan ini merupakan yang pertama kali diperoleh Kabupaten Morowali di bidang lingkungan hidup sebagai keberhasilan dalam upaya mewujudkan keberhasilan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam wilayah perkotaan khususnya kota Bungku yang kita cintai ini,”ujarnya.
Dijelaskan Rachmansyah anugerah, Piala Adipura yang diterimanya memiliki proses yang tidak mudah, perlu diketahui bahwa ada kerja keras dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), masyarakat, pelaku usaha, dan terkhusus petugas kebersihan yang di bawahi dinas lingkungan hidup, merupakan motor penggerak dalam terwujudnya kota bungku yang bersih dan indah.
“Kita ketahui bersama kurang lebih empat bulan kita berupaya untuk dapat memenuhi kriteria penilaian yang telah diberikan oleh Kementerian lingkungan hidup sebagai persyaratan memperoleh penganugerahan Piala Adipura ini, yang dimulai dari pembenahan dan pembersihan 15 titik pantau terdiri dari pemukiman, Jalan, Pasar, perkantoran, pertokoan, sekolah, Terminal, Rumah Sakit, perairan terbuka bak sampah, hutan kota, taman kota, dan TPA merupakan titik-titik yang menjadi konsentrasi penuh dalam melakukan pembersihan dan penataan lingkungan untuk dapat memenuhi target penilaian,”jelas Rachmansyah ketika itu. *