[adrotate group="1"]

Gubernur Sulteng Kukuhkan Bunda Peduli Stunting Demi Turunkan Prevalensi Stunting

  • Bagikan
Proses pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Vera Rompas Mastura sebagai Bunda Peduli Stunting. (Foto: Humas BKKBN).

Palu,voxnusantara.com- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura mengukuhkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Vera Rompas Mastura sebagai Bunda Peduli Stunting. Dalam pengukuhan di rumah jabatan, Senin (3/10/22), tersebut Gubernur Rusdy menegaskan tidak akan mencairkan anggaran PKK jika tidak memasukkan program percepatan penurunan stunting.

“Insya Allah saya bantu ibu-ibu. Kalau PKK tidak menganggarkan untuk stunting, saya tidak tanda tangan anggaran dari kabupaten dan kota. Apalagi untuk provinsi. Stunting dan kemiskinan adalah prioritas bagi saya karena itu amanah yang harus kita lakukan,” kata Gubernur.

Olehnya, Gubernur Rusdy meminta Tim Penggerak PKK di kabupaten dan kota untuk berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting. Ia juga meminta agar ketua TP-PKK di 13 kabupaten dan kota se-Provinsi Sulteng untuk melakukan inovasi penurunan stunting di wilayahnya masing-masing.

Foto bersama usai pelantikan. (Foto: Humas BKKBN Sulteng).

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahuun 2021, Provinsi Sulteng memiliki prevalensi stunting 29,7 persen dan berada di peringkat delapan secara nasional. Oleh karena itu, Gubernur Rusdy mengantakan bahwa stunting tidak bisa dianggap sepele, dan menargetkan akan menurunkan stunting di Sulteng sesuai target RPJMD yakni 8% di tahun 2026 dengan aksi gotong royong oleh semua pihak terkait, termasuk peran ibu-ibu PKK.

“Insya Allah saya yakin dan percaya stunting akan menurun di Sulteng. Kita bisa mencapai yang ditargetkan pemerintah daerah. Saya harap ke depan betul-betul stunting ini menjadi prioritas kita keroyok semua,” ujarnya.

Setelah dikukuhkan, Ketua TP PKK Sulteng Vera Rompas Masturan mengatakan dirinya berkomitmen untuk berupaya lebih keras dalam pencegahan stunting dan mengajak seluruh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten dan kota se-Sulteng untuk berbuat yang sama.

“Saya selaku Bunda Peduli Stunting akan lebih meningkatkan pencegahan stunting melalui yang telah ditanda tangani oleh ketua TP-PKK Kabupaten dan kota. Dan saya berharap ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten dan kota juga melakukan hal yang sama dikukuhkan sebagai Bunda peduli stunting,” kata dia.

Sementara itu, ditemui usai pengukuhan, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng Tenny C. Soriton, S.Sos., M.Si mengutarakan kehadiran figur pendamping bagi anak stunting dan keluarga beresiko stunting di Sulawesi Tengah yang berasal dari stakeholder dan mitra kerja sangat dibutuhkan salah satunya melalui Bunda Asuh Anak Stunting atau Bunda Peduli Stunting.

Diharapkan gerakan ini menjadi satu solusi untuk menekan pertambahan jumlah anak stunting sehingga Sulteng bisa keluar dari zona 10 besar stunting tinggi. “Bunda peduli stunting memiliki tantangan yang berat sehingga perlu melibatkan semua komponen masyarakat, dan tentunya pemerintah untuk bekerjasama secara bersinergi dalam melaksanakan tanggungjawab ini.

Terimakasih Pak Gubernur dan pemerintah daerah Sulawesi Tengah yang sudah menaruh perhatian penuh pada stunting, dan mari kita bersama bergerak cepat mengkoreksi stunting di Sulawesi Tengah,”ujar Tenny.***

Penulis: YLMEditor: Yohanes Clemens
  • Bagikan