sosial  

Gubernur Anwar Hafid Hadiri Pembukaan STQH Nasional di Kendari

Gubernur Sulteng Hadiri Pembukaan STQH Nasional XXVIII di Kendari Sultra, Sabtu malam (12/10/25)

Kendari, VoxNusantara,- Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid, M.Si menghadiri pembukaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 yang digelar di Tugu Persatuan, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu malam (12/10/2025).

Ribuan masyarakat memadati lapangan di jantung Kota Kendari untuk menyambut perhelatan dua tahunan yang mempertemukan kafilah dari 38 provinsi di seluruh Indonesia. Di bawah cahaya lampu dan lantunan ayat suci Al-Qur’an, suasana malam pembukaan berlangsung khidmat sekaligus meriah, menandai dimulainya ajang keagamaan terbesar tahun ini dengan tema “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan.”

Lapangan Tugu Persatuan disulap menjadi arena megah. Bendera dari seluruh provinsi berkibar sejajar, sementara di sekelilingnya deretan UMKM lokal menampilkan kuliner khas Sulawesi Tenggara seperti sinonggi, lapa-lapa, kasuami, ikan bakar parende, hingga es kaledo. Para perajin turut menjajakan tenun Buton dan suvenir khas daerah.

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, yang menegaskan bahwa STQH menjadi momentum penting untuk memperkuat moral dan spiritual bangsa.

“Kegiatan ini bukan hanya ajang keagamaan, tetapi juga wadah memperkuat moral bangsa. Nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis harus menjadi panduan hidup di tengah derasnya arus modernitas,” ucapnya.

Ia mengingatkan bahwa pembangunan manusia tidak boleh semata-mata diukur dari aspek ekonomi atau fisik.

“Pembangunan sejati adalah pembangunan moral dan spiritual. Al-Qur’an memberi arah agar kita tidak kehilangan nilai-nilai luhur dalam mengejar kemajuan,” katanya.

Pratikno juga mengajak seluruh peserta menjadikan STQH sebagai sarana memperkuat persaudaraan dan toleransi antarumat.

“Kita berlomba bukan untuk mengalahkan, tetapi meneguhkan persaudaraan. Ini semangat berlomba dalam kebaikan yang diajarkan Al-Qur’an,” tutup Menko PMK Pratikno.

Sementara itu, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dalam sambutannya menekankan pentingnya keterpaduan antara ilmu pengetahuan dan iman dalam menghadapi tantangan zaman.

“Kita hidup di zaman yang berlari kencang. Gelombang perubahan yang didorong oleh ilmu pengetahuan dan teknologi merambah semua sendi kehidupan,” ujarnya.

Ia mencontohkan para ilmuwan muslim seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Khawarizmi, dan Al-Biruni sebagai sosok yang mampu memadukan wahyu dan akal untuk kemaslahatan umat manusia.

“Mereka bukan sekadar penghafal Al-Qur’an, tetapi juga pemikir besar. Inilah semangat yang harus dihidupkan kembali oleh generasi muda Indonesia — menjadi muslim yang cerdas, berkarakter, dan berkontribusi bagi dunia,” tambahnya.

Menurutnya, STQH bukan sekadar lomba seremonial, melainkan investasi peradaban.

“Tilawah, tahfidz, tafsir, dan hafalan hadis bukan hanya kompetisi, tetapi pengingat bahwa wahyu harus dihidupkan dalam perilaku sehari-hari,” tegasnya.

Ia juga memuji antusiasme masyarakat Sulawesi Tenggara yang menyambut STQH dengan penuh sukacita.

“Semangat mereka luar biasa. Dari masyarakat hingga pelajar, semua ikut menyambut dengan gembira. Ini bukti bahwa syiar Al-Qur’an benar-benar hidup di daerah ini,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.

Terpisah, Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan STQH Nasional 2025.

Ia menilai kegiatan ini bukan hanya memperkuat nilai-nilai religius, tetapi juga menjadi ajang mempererat persaudaraan antarprovinsi dan memperkuat semangat kebangsaan.

“STQH adalah ruang untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah dan mempertebal keimanan kita. Ini juga momentum untuk menumbuhkan generasi Qurani yang berakhlak dan berilmu,” katanya.

Menurutnya, semangat STQH sejalan dengan Program BERANI Berkah yang sedang dijalankan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Sulteng Berjamaah dan Sulteng Mengaji.

“Al-Qur’an mengajarkan keberanian untuk berbuat baik, berlaku adil, dan menebar kedamaian. Itulah nilai-nilai yang ingin kita tanamkan di Sulteng,” pungkasnya. *

Sumber: Biro AdPim Pemprov Sulteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *