Selain itu, kata Sekda dari laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong bahwa sampai saat ini sekitar 2.600 ekor hewan telah dilakukan pengobatan secara klinis dan dirawat secara insentif, serta 2.995 ekor telah di vaksin. Artinya, kata Dia, dari program launching vaksin dosis pertama pada tanggal 02 februari 2023 di kecamatan Siniu, telah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Saya berharap agar tim yang telah bekerja selalu memberi update laporan kepada Pemerintah Daerah sejauh mana perkembangan dan hasil yang telah dicapai, dan terus berkoordinasi bersama Pemerintah Kecamatan sampai ke tingkat desa guna mendeteksi dini apabila terjadi hal-hal yang sifatnya teknis dan butuh penanganan cepat. Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya peternak agar bisa bekerjasama dengan baik dalam hal sosialisasi dan pencegahan penyakit PMK ini,” harapnya.
Zulfinasran melanjutkan, langkah serius Pemerintah Daerah dalam hal penanganan kasus penyakit hewan sangatlah menjadi perhatian khusus dari Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong, sebab sentra-sentra pembibitan dan peternakan sangatlah besar dan memiliki potensi yang baik. Sehingga, ungkapnya, dibutuhkan langkah-langkah strategis dan keseriusan didalamnya, agar kelompok masyarakat pembudidaya ternak tidak mengalami permasalahan, serta penurunan kualitas serta produktifitasnya dalam hal komoditi hewan.
“Selain alasan diatas trend dalam menjelang perayaan hari raya Idul Fitri juga berpengaruh terhadap sejumlah Daerah ditanah air, khususnya Kabupaten Parigi Moutong akan membutuhkan pasokan daging sapi dalam rangka melayani kebutuhan konsumtif masyarakat, tentunya hal ini yang menjadi tujuan kita bersama yaitu menciptakan keamanan dan ketersediaan pangan ditengah masyarakat, serta mengendalikan kenaikan tingkat harga pangan dipasaran guna menekan laju inflasi Daerah dan menumbuhkan nilai beli masyarakat,” jelasnya. (***)