Ketika Mantan Ketua Lembaga Pengabdian Untad, Dr Muhammad Rusydi dikonfirmasi melalui pesan singkat di telepone selulernya di nomor 0823489111x Rabu siang (16/8-2023) sekitar pukul 14.00 wita tidak memberikan jawaban.
Ketua Tim Stunting dalam kegiatan KKN Tematik, Prof Dr Rosmala Nur melalui pesan singkat di telepone selulernya di nomor 081342588xxx Rabu (16/8/23) siang sekitar pukul 14.02 wita mengatakan Bkkbn pusat itu pak dananya lewat BKKN Sulbar Untad hanya dihonor pemateri. “Kalau mahasiswa nggak ada, malah bayar sekitar 600 ribu ke untad sesuai peraturan yang berlaku tabe,” jelasnya.
Disinggung soal besar honor pemateri, Prof Rosmal menuliskan sesuai SBM saja pak berapa perjamnya. “Nanti tanya BKKBN Sulbar berapa honornya saya. Sangat kecil pak, KKN ini lebih banyak pemgabdiannya pak. Hanya dosen-dosen tertentu yang bisa bertahan jadi dosen pembimbing lapangan,” ungkapnya.
Sebelumnya ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Untad, Dr. H. Luman Nadjamuddin, M.Hum yang dihubungi melalui telepone selulernya di nomor 08539744806x mengatakan pihaknya saat ini tidak menerima uang tunai, tapi hanya diberikan fasilitas transpor, akomodasi dan konsumsi oleh pemeda ketika anak-anak mahasiswa turun ke lapangan untuk membantu pendataan kasus stunting di masyarakat.
“Seperti di Mamuju dan Pasangkayu Sulbar kami hanya diberi fasilitas, akomodasi dan konsumsi, bukan dalam bentuk uang tunai dalam pendataan dan penanganan stunting,” jelas Lukman.
Sementara itu, Dirkrimsus melalui Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol.Djoko Wienartono yang dihubungi untuk menanyakan sejauh mana langkah penanganan laporan LSM terkait penggunaan dana stunting mengaku belum mendapat konfirmasi dari pihak penyidik ditreskrimsus.
“Nanti kami monfirmasikan ulang ya,”jelas Kabid Humas Polda sulteng melalui Kasubid Penmas Kompol Sugeng Lestari.
Sementara itu kepala bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Donggala Tikula, S.Pd, M.Pmat mengaku akan diaudit BPK Terkait Anggaran Stunting.
“Maaf pak kami belum bisa melayani wawancara, kami masih rapat membahas soal stunting karena kami mau diaudit BPK,”kata Tikula menjawab tim investigasi gabungan media deadline-news.com group detaknews.id dan media partner folusrakyat.net dan voxnusantara.com Rabu siang (16/8-2023) sekitar pukul 12.14 wita di kantornya.
Kemudian Kadis Pengendalian penduduk keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan kabupaten Pasangkayu Suri Fitria,S.Sos, M.Si yang dikonfirmasi via telepone whatsAppnya rabu siang (16/8-2023), sekitar pukul 14.40 wita, mengakui ada 30 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tematik untad yang disebar di tiga kecamatan di Pasangkayu.
“Namun soal anggarannya semuanya dari BKKN pusat dan provinsi. Kami hanya lokasi program penempatan mahasiswa KKN Tematik Untad sebanyak 30 orang. Dan ditempatkan di tiga kecamatan,” jelas Suri. ***(ycn)