Poso, VoxNusantara,- Danau Poso kembali berdenyut dengan cahaya lampu, denting musik, dan tepuk tangan pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Jumat (24/10), Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., resmi membuka Festival Danau Poso (FDP) 2025 yang mengusung tema “Rhythm of Diversity in Matia Ndano” atau Irama Keberagaman di Air Kehidupan.
FDP tahun ini bukan sekadar pesta budaya tahunan, melainkan momen istimewa karena kembali masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, kalender resmi pariwisata nasional. Ini menegaskan posisi Festival Danau Poso sebagai salah satu ikon budaya dan wisata Indonesia.
Gubernur Anwar Hafid hadir bersama Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Dr. Bima Arya Sugiarto, dan disambut dengan tradisi adat “Molimbu”, ritual makan bersama sebagai simbol persaudaraan, persatuan, dan gotong royong masyarakat Poso.

Tokoh-tokoh penting turut hadir, antara lain mantan Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura, Wakil Bupati Poso H. Soeharto Kandar, jajaran Forkopimda, serta wisatawan dari dalam dan luar negeri, termasuk tamu dari 12 negara.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar menyampaikan rasa bangga karena FDP kembali diakui secara nasional.
“Danau Poso bukan hanya keajaiban alam, tetapi juga nadi kehidupan masyarakat Poso dan simbol kebersamaan seluruh warga Sulawesi Tengah,” ujar Anwar.
Ia menjelaskan, Danau Poso memiliki luas sekitar 32.000 hektare dan kedalaman lebih dari 450 meter, menjadikannya danau terbesar ketiga di Indonesia setelah Toba dan Towuti. Danau ini, kata Anwar, bukan sekadar sumber air, tetapi juga “Matia Ndano” air kehidupan, sumber identitas, dan masa depan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulteng, tegas Anwar, berkomitmen mengembangkan kawasan Danau Poso melalui pembangunan infrastruktur wisata, penguatan UMKM, dan promosi budaya berkelanjutan.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, juga mengungkapkan kekagumannya akan keindahan alam Poso serta kearifan lokal masyarakatnya.
“Saya sudah mengunjungi ratusan kabupaten, tapi Poso memiliki keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Danau ini luar biasa, dan situs megalit Palindo adalah bukti hebatnya peradaban masa lampau,” ungkapnya.
Menurutnya, Poso memiliki potensi menjadi destinasi internasional jika terus ditata dengan baik, karena tidak hanya cantik, tetapi juga inklusif dan terbuka.
Bupati Poso, dr. Verna G.M. Inkiriwang, menegaskan kebanggaan masyarakat karena FDP telah empat kali berturut-turut masuk dalam Karisma Event Nusantara.
“Festival ini adalah cara kami memperkenalkan Poso yang damai, aman, dan penuh harmoni. Kami ingin dunia tahu, Poso telah bangkit,” tegasnya.
Pesta Budaya, Musik, dan Kembang Api di Tepian Danau
Pembukaan FDP 2025 semakin meriah dengan penampilan artis ibu kota Arman Maulana, pemukulan gendang sebagai tanda dimulainya festival, hingga pesta kembang api spektakuler yang memantul indah di permukaan Danau Poso.
Festival Danau Poso 2025 tidak hanya merayakan budaya, tetapi juga merangkai pesan besar: Sintuwu Maroso, Bersatu Kita Kuat. FDP menjadi bukti bahwa harmoni sosial, kekayaan budaya, dan keindahan alam bisa berpadu menjadi kekuatan untuk mengangkat citra Sulawesi Tengah di mata nasional dan dunia. *
Sumber: Biro AdPim Pemprov Sulteng













