[adrotate group="1"]

Danrem 132/Tdl: Tentara Indonesia Bukanlah Serdadu Sewaan Tetapi Prajurit yang Berideologi

  • Bagikan
Danrem 132/Tdl saat mengecek pasukan/Penrem 132/Tdl.

Palu,voxnusantara.com- Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Toto Nurwanto S.I.P., MSi.,bertindak sebagai Inspektur Upacara pada upacara Hari Juang TNI AD Ke-77 Tahun 2022 yang bertempat di lapangan Makorem 132/Tdl, Kamis (15/12/22).

“Tentara bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu ”Kasta” yang berdiri diatas masyarakat melainkan bagian dari masyarakat serta mempunyai, kewajiban satu ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Tentara tunduk kepada pimpinan atasannya dengan ikhlas mengerjakan kewajibannya serta tunduk kepada perintah,” kata Danrem saat membacakan Amanat Jendral Besar Soedirman.
Danrem melanjutkan, Tentara telah bersumpah bersama-sama dengan rakyat seluruhnya akan mempertahankan Kedaulatan Negara Republik. Tentara Indonesia bukanlah serdadu sewaan tetapi prajurit yang berideologi yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airnya.

Anggota TNI 132 Tadulako/Penrem 132/Tdl.

Setelah membacakan amanat dari Jendral Besar Soedirman, Danrem 132/Tdl membacakan amanat dari Kepala Staf Angkatan Darat yang menyampaikan agar momentum peringatan Hari Juang TNI AD dimanfaatkan untuk melakukan refleksi dan selanjutnya menatap lurus ke depan guna memantapkan langkah bersama untuk mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, adaptif, modern dan profesional, yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat.

Tema Hari Juang TNI Angkatan Darat Tahun 2022 ini adalah “TNI Angkatan Darat di Hati Rakyat” yang merepresentasikan visi dan komitmen TNI AD untuk senantiasa manunggal dengan rakyat serta menempatkan kepentingan rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai prioritas tertinggi dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdian.

Lanjutnya, tema ini juga menjadi pengingat bahwa ibu kandung prajurit TNI AD adalah rakyat, sedangkan nafas dan ruh nya adalah pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara. Oleh karenanya, katanya, TNI AD tidak boleh melupakan rakyat, dan sebaliknya TNI AD harus selalu di hati rakyat. TNI AD tidak boleh berjarak d e n g a n rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat, karena hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI AD akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara.

Palagan Ambarawa merupakan peristiwa monumental yang menjadi salah satu bukti dahsyatnya kekuatan yang terbangun dari bersatunya TNI dan rakyat, sehingga dapat mengalahkan kekuatan pasukan kolonial yang jauh lebih modern, ungkapnya.

“Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dipadukan dengan keberanian, keikhlasan serta kerelaan berkorban, akhirnya mampu mengantarkan TNI bersama rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa heroik inilah yang kemudian kita peringati sebagai Hari Juang TNI Angkatan Darat,” cetusnya.

Berbagai program yang telah dicanangkan, lanjutnya, seperti ketahanan pangan, penanganan stunting dan kesehatan, TNI AD Manunggal Air, Babinsa Masuk Dapur, dan penanganan bencana alam harus terus dilaksanakan dengan serius dan tulus ikhlas untuk m e m b a n t u pemerintah menghadapi berbagai potensi ancaman terhadap kehidupan sosial masyarakat.

“Setiap prajurit dan satuan jajaran TNI AD harus secara proaktif melakukan tindakan-tindakan yang berdampak bagi kesejahteraan rakyat dan dirasakan manfaatnya, sehingga muaranya mampu menumbuhkan kecintaan rakvat kepada TNI AD,” harapnya.

“Saya juga menekankan kembali agar seluruh prajurit TNI AD memegang teguh jatidirinya sebagai tentara nasional yang hanya berpihak pada kepentingan negara serta terbebas dari pengaruh kepentingan politik praktis. Netralitas TNI telah menadi harga mati yang harus terus dipedomani.

Jaga kepercayaan tertinggi dari masyarakat yang diberikan kepada TNI dengan terus mempertahankan komitmen untuk berdiri kokoh menjaga kepentingan rakyat, bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan,” tegasnya.***

Penulis: Penrem 132/TdlEditor: Yohanes Clemens
  • Bagikan