Parigi, VoxNusantara,- Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, kian hari makin marak. Salah satu titik terparah berada di Desa Kayuboko, di mana keberadaan alat berat jenis excavator beroperasi lebih dari satu unit untuk menunjang aktivitas tambang ilegal tersebut. Keberadaan mereka masih sulit disentuh hukum, bahkan terkesan dibiarkan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas UMKM Kabupaten Parimo, Sofie Lagala, angkat bicara tegas. Ia membantah keras bahwa aktivitas pertambangan di Kayuboko merupakan bagian dari koperasi binaan resmi.
“Sudah kami telusuri, dan itu bukan koperasi binaan Dinas UMKM. Aktivitas tambang tersebut jelas-jelas bukan milik koperasi resmi, tapi dijalankan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak jelas identitas hukumnya,” tegas Sofie.
Ia menambahkan, pihaknya sangat prihatin terhadap praktik tambang ilegal yang mencatut nama koperasi demi mendapatkan legitimasi. Praktik semacam ini, menurutnya, tidak hanya merugikan masyarakat dan merusak lingkungan, tapi juga mencemarkan nama baik koperasi legal yang tengah berkembang.
“Kami minta aparat penegak hukum (APH) agar segera turun tangan dan menindak tegas aktivitas pertambangan ilegal tersebut. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut dan menjadi preseden buruk bagi daerah ini,” ujarnya penuh penekanan.
Sofie juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan janji keuntungan cepat dari para cukong tambang yang beroperasi tanpa izin. Ia menekankan bahwa koperasi resmi memiliki struktur legal yang jelas serta menjalankan praktik usaha sesuai aturan hukum yang berlaku.
Pernyataan ini menegaskan komitmen Dinas UMKM Kabupaten Parimo dalam mendukung pengelolaan sumber daya alam secara legal, transparan, dan berkelanjutan. Dinas juga menolak segala bentuk eksploitasi sumber daya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengejar keuntungan semata.*
