Buol, VoxNusantara,- Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si, secara resmi membuka kegiatan Rembuk Budaya Buol 2025 yang digelar di Anjungan Leok 1, Kabupaten Buol, Selasa sore (27/5/2025) sekitar pukul 16:30 WITA.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur. “Dengan mengucap bismillah, Rembuk Budaya Buol saya buka,” ucapnya seraya mengayunkan tabuh gong, menandai dimulainya musyawarah budaya yang menjadi tonggak penting pelestarian kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pelestarian budaya, tetapi juga forum strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai budaya di tengah dinamika zaman.
“Rembuk Budaya ini bukan hanya wadah pelestarian tradisi, tetapi forum penting masyarakat dan pemerintah dalam merumuskan langkah strategis dalam penguatan budaya daerah,” tegasnya.

Rembuk Budaya Buol 2025 mengusung tema “Penguatan Ketahanan Budaya, Ripuh Noto Tanda Nio,” yang menurut Anwar Hafid sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui program unggulan Berani Berkah.
“Lewat Berani Berkah, nilai-nilai budaya, nilai-nilai religi, dan adat-istiadat itu kita kuatkan lagi,” tambahnya.
Gubernur juga menekankan bahwa kunjungannya ke Buol kali ini bukan sekadar seremonial. Ia datang dengan komitmen tinggi untuk merealisasikan janji-janjinya bersama Wakil Gubernur, dr. Reny A. Lamadjido, dalam membangun daerah secara konkret.
Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya 48 kepala dinas dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulteng yang turut serta dalam kunjungan kerja tersebut.
“Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pendidikan, hingga Direktur BPJS dan Kepala Statistik semua hadir. Kami datang untuk bermusyawarah dan bekerja sama,” ujarnya.
Sementara itu, Raja Buol, Moh. Safri Turungku, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Rembuk Budaya yang dinilai sangat strategis untuk memperkuat eksistensi adat dan budaya lokal.
“Budaya bukan sekadar warisan masa lalu. Di sinilah (Rembuk Budaya) kita tetapkan kembali sebagai pedoman hidup masyarakat Buol,” ucapnya.
Ia juga menyatakan kesiapan untuk mendorong pembentukan sistem peradilan adat Buol sebagai bagian dari penguatan kelembagaan budaya.
“Insyaallah, saya siap jadi pelindung dan pengayom agar segala keputusan rembuk ini terlaksana dengan bijak,” ujarnya. Kepada generasi muda, Raja Buol berpesan: “Pelajari budayamu, karena di sanalah masa depanmu.”
Bupati Buol, Risyardi Triwibowo, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan Rembuk Budaya yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Ia menegaskan bahwa sistem adat Buol masih sangat relevan dan mampu menjadi alternatif penyelesaian masalah di masyarakat.
“Kalau ada masalah kecil, jangan langsung ke hukum formal, cukup diselesaikan dengan hukum adat,” ujar Bupati. Ia pun menyatakan kesiapan penuh Pemda Buol dalam mendukung program-program Gubernur dan Wakil Gubernur. “Insyaallah, Buol siap mendukung penuh 9 Program Berani. Buol siap berkolaborasi,” pungkasnya. *
Sumber: Tim Media BERANI