Palu,voxnusantara.com- Sebuah perusahaan swasta (perseroan terbatas) Anugrah Tambang Industri atau ATI, Rabu, (22/12/21) menemui gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H Rusdy Mastura, di rumah jabatan gubernur untuk meminta dukungannya, guna membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Morowali. Sebab, saat ini ATI sedang melakukan feasility study (FS) dan butuh rekomendasi gubernur.
Dimana, ATI berencana membangun KEK di Morowali yang ada di dua desa, diantaranya yaitu Desa Sambagi dan Walea Kecamatan dan sekitarnya. Perusahaan itu memiliki lahan potensial nikel dan lainnya seluas 1.363 ha. Dalam kesempatan itu, Ketua FS DR Husnah Atjo, mengatakan, pihaknya membutuhkan rekomendasi gubernur untuk mendapatkan izin menteri investasi dan Kepala BKPM.
“Apa yang dilakukan ATI sesuai UU No 40 tentang Pengembangan KEK dan UU Cipta Kerja,” ungkapnya.
Sedangkan, Direktur ATI Edy Santi, berharap agar gubernur dapat memberikan rekomendasi, agar proses membangun KEK di Morowali dapat terakselerasi dan secepatnya berperan membangun Morowali.
Menanggapi itu, Gubernur Rusdy Mastura menjelaskan, provinsi sebagai pemerintahan pusat di daerah, mesti taat aturan dan mendukung visi dan misi pemerintahan daerah, sepanjang hal itu dipenuhi dan memperoleh dukungan dan tidak bermasalah dengan lahan masyarakat. Didukung rakyat sekitarnya, kata Cudy sapaan akrabnya, maka wajib memberikan jalan investasi di Sulteng.
“Silahkan memenuhi syarat dan prosedur, dengan meminta rekomendasi Bupati Morowali. Lakukan kepastian bahwa lahan tidak bersengketa dengan masyarakat. Rencana KEK didukung pemerintah kabupaten utamanya masyarakatnya,” kata gubernur.
Gubernur juga berharap, investasi ke Sulteng tidak hanya memeriahkan pembangunan yang tidak memiliki dampak ke peningkatan fiskal daerah, tidak mengentaskan kemiskinan dan membangun dengan dampak ke lingkungan hidup sekitarnya.
Invetasi, lanjut gubernur, mesti bertujuan menjadikan masyarakat berpeluang untuk bekerja, nasibnya berubah, naik pendapatan keluarganya, naik income daerah dan fiskal provinsi meningkat. Karena, ujarnya, sebagai pemimpin nanti ia akan dihisab atau dimintai tanggung jawab oleh rakyat dan Tuhan.
“Sulteng sekarang sedang menyiapkan Smart Fishing di Kabupaten Banggai Laut. Dengan program itu, pengelolaan pabrik ikan yang smart, nantinya produksi pasar eksport ke Amerika dan Eropa. Ikan dapat diawetkan dengan tehnologi modern, hingga sampai di Amerika dan Eropa ikan-ikan yang dari perairan Banggai Laut sekitarnya, masih segar dan ada yang masih hidup.
Selain Smart Fishing, Sulteng sekarang sudah menjalankan Smart Village untuk 2000 desa. Desa mesti dicerdaskan untuk menyongsong 4.0 dan menyiapkan generasi muda di desa melek digitalisasi. Semua itu legecy yang saya lakukan tanpa menggunakan APBD, serta mengajak kementerian dan swasta,” cetusnya.***