Berita  

Arahan Gubernur Sulteng, Jembatan Darurat dan Excavator Diterjunkan ke Lokasi Banjir Wombo

Buol, VoxNusantara,- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Akris Fattayunus, secara intens melaporkan kondisi terkini situasi usai bencana banjir bandang pada Selasa (27/05/2025) di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si.

Laporan tersebut langsung mendapat respon cepat dari Gubernur Anwar Hafid, yang memberikan arahan dan instruksi untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan darurat di lapangan, serta mendorong koordinasi aktif dengan Pemerintah Kabupaten Donggala dan instansi teknis lainnya.

Menurut Akris, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, yang kemudian menurunkan alat berat berupa excavator untuk membantu penanganan pasca bencana di Desa Wombo Kalonggo.

Selain itu, BPBD juga menjalin koordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Sulawesi Tengah. Hasilnya, Kepala BPJN Sulteng, Dadi Murdadi, menerbitkan surat dukungan untuk pembangunan Jembatan Darurat Rangka Baja (Bailey) di lokasi terdampak.

“Syukur Alhamdulillah, berkat arahan dan instruksi Bapak Gubernur Sulteng, kami telah berkoordinasi dengan pihak BWSS III Palu dan BPJN Sulteng. Hasilnya, kami dibantu alat berat untuk penanganan pasca bencana dan pembangunan jembatan darurat rangka baja,” jelas Akris.

Mantan Kepala Dinas PU Donggala itu juga merinci beberapa langkah cepat yang telah diambil sejak hari kejadian:

  1. Selasa, 27 Mei 2025: Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Sulteng langsung diturunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pencarian dua warga yang dinyatakan hilang.
  2. Rabu, 28 Mei 2025: Dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban pertama (wanita, 70 tahun) ditemukan pada pukul 06.00 WITA, dan korban kedua (wanita, 55 tahun) ditemukan pada pukul 10.00 WITA. Operasi pencarian melibatkan BPBD Sulteng dan Donggala, Basarnas, TNI/Polri, serta masyarakat.
  3. Selasa, 27 Mei 2025: BPBD Provinsi Sulteng resmi mengajukan surat permohonan bantuan alat excavator dan keranjang kawat bronjong ke BWSS III Palu. Sejak Senin, alat berat telah mulai bekerja untuk normalisasi sungai di lokasi terdampak.
  4. Selasa, 27 Mei 2025: Surat permohonan bantuan jembatan darurat juga dikirimkan ke Kepala BPJN Sulteng, dan telah disetujui. Proses pengangkutan jembatan darurat ke lokasi kini sedang berlangsung.

“Untuk sementara, proses tanggap darurat masih berjalan. Kami terus memantau situasi dan perkembangan di lapangan secara intensif,” tutup Akris.*

Sumber: Tim Media BERANI