Sulteng,voxnusantara– Demi mendukung program Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di sektor peternakan, kini para peternak yang ada melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan produktifitas serta kualitas hasil ternak. Sebagai langkah utama, guna penunjang apa yang diinginkan oleh para peternak, kini telah didirikan Asosiasi Peternak Sapi dan Kambing (APSK) Provinsi Sulteng.
“Berbagai aspek menjadi perhatian kami nantinya, diantaranya peningkatan kualitas pakan, bibit, kesehatan hewan, dan yang terkhusus managemen usaha ternak”, kata Nasir Husen, selaku Ketua APSK Provinsi Sulteng.
Demi menunjang itu semua, lanjut Nasir (Sapaannya,red), diperlukan sebuah wadah yang dapat menyatukan pokok pikiran para pelaku ternak. Inilah yang menjadi dasar terbentuknya APSK Provinsi Sulteng yang kini telah terdata berjumlah 200-an anggota dari berbagai daerah Kabupaten/Kota.
“Peternak kami arahkan untuk menjadi mandiri, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah, demi terciptanya ruang yang dapat saling menunjang pengembangan ternak Sapi-Kambing di daerah kita, bahkan Sulteng juga mampu untuk mendukung swasembada daging Sapi-Kambing,” lanjutnya.
Dalam penguatan managemen usaha ternak, Nasir juga akan berupaya agar setiap pelaku ternak yang ada di Sulteng, diberikan berbagai pelatihan (ilmu,red) tentang pengelolaan keuangan hasil ternak.
“Kita ketahui bersama, para peternak berasal dari latar belakang berbeda, berbeda dalam pengetahuan namun satu dalam pengalaman. Nah, melalui APSK inila nantinya, akan banyak hal yang kami lakukan untuk terus menunjang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Peternak,” kata mantan tenaga pengajar di Yayasan Karuna Dipa ini.
Pola kemitraan juga akan ditempuh APSK, yakni dengan melibatkan investor yang berperan sebagai avalis atau sebagai off-taker diantara kelompok ternak.
“Yang intinya, seluruh hal yang berkaitan dengan ternak akan kami gagas dan memperbaiki sistem yang ada saat ini. Mulai dari proses budidaya ternak, soal perawatan kesehatan ternak, bahkan hingga pencarian pasar hasil produksi peternak akan diupayakan dalam skala yang lebih luas lagi,” katanya dengan penuh keyakinan.
Kedepannya, pihak APSK Provinsi Sulteng juga akan berupaya untuk meluaskan jangkauannya, hingga ke sektor ternak Babi.
“Untuk ternak Babi, akan ada hal-hal khusus yang akan kami lakukan. Dan ini akan kami coba untuk membahasnya dengan seluruh anggota yang ada. Untuk legalitas Asosiasi ini, kami juga sedang menunggu penyelesaian segala dokumen oleh salah seorang Notaris yang telah kami percayakan,” kata Nasir yang juga merupakan Tokoh Masyarakat di Kelurahan Nunu, Kota Palu ini.***