[adrotate group="1"]

Investigasi Tambang, Polsek Paleleh Dinilai Arogan

  • Bagikan

Buol, VoxNusantara,- Perlakuan Aparat Kepolisian Polsek Paleleh, Polres Buol, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) tak patut diacungi jempol. Pasalnya aparat yang harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, justru tak menerapkan itu.

Hal tersebut tidak sejalan dengan Nawa Cita Kapolri yakni PRESISI. Itulah yang tidak dilakukan aparat Kepolisian Polsek Paleleh, Polres Buol.

Dimana, Kapolsek dan anggotanya dinilai arogan saat awak media melakukan investigasi pengusaha tong penggelolaan emas Ilegal atau perendaman yang menggunakan obat berbahaya (Sianida) dan tambang emas Ilegal di Desa Paleleh, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Minggu (10/11/2024).

“Saat itu kami sedang melakukan investigasi penambangan emas ilegal dan aktivitas tong emas ilegal yang menggunakan bahan berbahaya sianida. Sehabis dari lokasi kami menuju ke salah satu pemilik tong penggelolaan emas ilegal berinisial H yang diduga dapat menyebarkan limbah beracun karena menggunakan sianida,” kata awak media investigasi saat di lokasi.

Mereka juga menceritakan bahwa kedatangan aparat Kepolisian Polsek Paleleh ke rumah salah satu terduga pemilik tong penggelolaan emas ilegal itu tak ada tata krama sebagai aparat. Dimana mereka datang-datang langsung bersikap arogan.

Saat kami sedang mewawancarai seorang pengusaha tong tambang emas, tiba-tiba Kapolsek Paleleh beserta dua anggota lainnya datang dan meminta kami langsung naik ke mobil patroli. Sesampainya di Polsek, mereka sempat marah dan menanyakan identitas kami.

Kami pun menyerahkan identitas masing-masing, tetapi mereka tampak tidak percaya. Akhirnya, salah satu awak media menghubungi Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari, dan barulah mereka percaya.

Mereka kemudian berdalih, jika sebelumnya ada orang yang mengaku sebagai wartawan datang kesini dan meminta sumbangan. Setelah itu, kami diperbolehkan pulang.

“Kami lagi wawancara di rumah pemilik tromol, namun tiba-tiba mereka datang dengan nada tinggi dan kasar, cepat naik mobil patroli, kita bicara di kantor. Mana mobil, ada surat-surat tidak,” ujar salah satu anggota polisi bernama Cinen.

Perlakuan ini seolah-olah awak media tersebut sebagai pelaku kriminal. Nada tinggi dan sifat arogan yang tak harus ditunjukan oleh seorang aparat.*

  • Bagikan