Banggai,- Pilkada Sulawesi Tengah 2024 tinggal menghitung hari. Sejumlah calon kuat seperti Rusdy Mastura, Ahmad Ali, dan Anwar Hafid telah memulai kampanye mereka, menyampaikan gagasan dan program yang mereka tawarkan untuk masa depan provinsi ini.
Di tengah persaingan sengit, muncul pertanyaan besar: pemimpin seperti apa yang dibutuhkan oleh rakyat Sulawesi Tengah di era industrialisasi besar-besaran, dengan tantangan berat pada isu agraria dan lingkungan?
Bagi Eva Bande, seorang aktivis agraria dan lingkungan hidup, jawaban dari pertanyaan tersebut telah terwakili oleh pasangan calon Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, yang membawa bendera visi BERANI (Bersih, Responsif, Adil, Nasionalis, dan Inklusif).
Menurut Eva, Anwar Hafid adalah salah satu kandidat yang memiliki komitmen jelas untuk menyelesaikan konflik agraria serta menjaga kelestarian lingkungan di Sulawesi Tengah.
Visi BERANI: Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang Berkelanjutan
Dalam Visi BERANI, Anwar Hafid menekankan pembangunan berbasis lingkungan yang berkelanjutan, dengan tata ruang yang adil dan berorientasi pada konektivitas antar wilayah serta sektor. Eva Bande memandang bahwa gagasan ini sangat relevan di tengah gempuran investasi besar yang terus masuk ke Sulawesi Tengah. Aktivitas industri yang tak terkendali sering kali mengabaikan keseimbangan lingkungan, sehingga peran seorang pemimpin yang berani menjaga keberlanjutan lingkungan menjadi sangat penting.
“Anwar Hafid tidak hanya sekadar bicara, tetapi dia membuka ruang dialog dengan masyarakat yang mengalami konflik agraria dan lingkungan,” kata Eva Bande. “Beliau berani berhadapan langsung dengan masyarakat yang tengah menghadapi masalah, dan komitmen itu diwujudkan dalam bentuk tertulis, bukan hanya janji kampanye.”
Komitmen Tertulis dan Kontrak Politik
Eva Bande menegaskan bahwa Anwar Hafid menunjukkan keberaniannya dengan menandatangani kontrak politik bersama masyarakat, termasuk yang terbaru di Luwuk Banggai, di mana ia berkomitmen menyelesaikan konflik agraria di Tanjung Sari. Menurut Eva, ini adalah bukti nyata bahwa Anwar Hafid bukan sekadar berjanji, tetapi bersedia mempertaruhkan komitmennya di depan publik.
“Anwar Hafid berjanji akan membentuk tim percepatan penyelesaian konflik agraria jika terpilih,” lanjut Eva. “Ini langkah konkret yang menunjukkan itikad baiknya untuk membela hak-hak rakyat.”
Pemimpin dengan Tindakan Nyata
Dalam pandangan Eva Bande, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido adalah pasangan yang memiliki koneksi nyata dengan isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat Sulawesi Tengah. Mereka tidak sekadar menawarkan harapan kosong atau janji politik yang belum pasti terealisasi. Komitmen mereka telah tertuang dalam visi misi dan terbukti dalam tindakan nyata.
Eva mengajak seluruh masyarakat, terutama para pejuang agraria dan lingkungan, untuk mendukung pasangan ini. “Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya teman-teman yang telah lama berjuang untuk hak dan keadilan, untuk bersama-sama memenangkan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah. Mereka adalah pemimpin yang punya komitmen nyata, bukan sekadar janji.”
Dengan segala tantangan yang dihadapi oleh provinsi ini dari industrialisasi yang pesat hingga masalah agraria dan lingkungan, Sulawesi Tengah membutuhkan pemimpin yang tidak hanya bicara, tetapi juga bertindak nyata. Dan bagi Eva Bande, sosok itu ada dalam diri Anwar Hafid. *
Editor: YCN