Buol,VoxNusantara.com- Bakal Calon (Balon) Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr. H. Anwar Hafid,.M,Si mengatakan bahwa jangan jadi pemimpin yang tiba masa tiba akal.
Hal tersebut diutarakan Dr. Anwar Hafid saat Deklarasi dan Temu Masyarakat BERANI (Bersama Anwar – Reny) calon gubernur Sulteng Dr Anwar Hafid dan calon wakil gubernur dr. Reny A. Lamadjido, di Desa Bunobogu Selatan (Bunsel), Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol, Sabtu (10/9/2024) dihadapan ribuan masyarakat yang hadir.
Dr Anwar juga mengatakan bahwa dalam rangka pencalonan kami tidak ingin memilih orang hanya mengenal dari baliho atau tim sukses.
“Jangan liat orang hanya dari baliho atau dengar dari tim sukses, tapi liat secara langsung. Hari ini kami datang bukan sebagai kucing dalam karung tapi kucing diluar karung,” tegasnya.
Kedua, lanjut Dia, pililah pemimpin yang melalui tahapan, memiloki seleksi alam, pemimpin yang punya rekam jejak yang jelas. Maka dari itu, hari ini kami hadir disini.
“Dulu waktu pencalonan 2020 kami tidak bisa berbuat apa – apa karena semua partai diborong orang, tapi hari ini saya siap berlayar bersama PKS PBB dan Demokrat,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia, Muh. Iksan Handui, mengatakan bahwa Desa Bunsel juga memiliki moto yang sama yakni BERANI. Ini bertanda alam sudah menunjukan kepada kita.
“Setau kami, kami siapkan 3.000 kursi pada sore hari ini. Namun, antusias yang luar biasa untuk memenagkan bapak Anwar dan Ibu Reni maayarakat yang hadir lebih dari itu,” ujarnya.
Untuk itu, Ia meminta agar Buol bisa disulap jadi Morowali kedua di Sulteng dengan memberikan dukungan ke Anwar Hafid.
“Hanya dengan Anwar Hafid sebagai gubernur dan dr Reny sebagai wakil gubenur bisa menjadikan Buol sejajar dengan Morowali,” tegasnya.
Sementara, Ketua MPW DPW PKS Sulteng yang mengusung pasangan dengan tagline ‘BERANI’ H. Muhammad Yunus, menjelaskan alasan partainya memilih mengusung Anwar – Reny.
Kata dia, pasangan ini memiliki nilai agamais, dan nilai nasionalis.
“Karena cinta dengan daerah ini, maka BERANI memilih jadi gubernur dan melepas statusnya sebagai anggota DPR RI,” ungkapnya.
Mutawakil M. Syukur, Ketua Dewan Pertimbangan PBB Sulteng, mengatakan, tidak menjual program untuk mengangkat elektabilitas Anwar – Reny, tapi program itu sudah terbukti di Morowali.
Kata dia, merasa bersyukur telah diterima dengan baik dari Raja Buol secara adat sebagai warga Buol.
“Olehnya kami datang dengan bukti nyata bahwa Anwar Hafid akan membangun Buol ke depannya,” terangnya.
Menurutnya, jika masyarakat bersepakat Buol ingin Anwar – Reny menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, maka kunfayakun, tidak ada yang bisa menghalanginya.
Penulis: Yohanes