Sausu,VoxNusantara.com- Menurut Anwar Hafid, penting untuk memilih seorang pemimpin dengan pengalaman yang terbukti. Karena dengan pemimpin seperti itu, akan melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh.
Itu disampaikannya saat Deklarasi dan Temu Masyarakat di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Senin malam, 22 Juli 2024.
“Orang lain bisa bervisi misi indah dan bagus, tapi rekam jejak tidak bisa diciptakan oleh siapa pun kecuali diri kita sendiri. Maka pilihlah pemimpin yang punya rekam jejak, punya pengalaman, karena Insya Allah kalau terpilih, tidak akan susah lagi untuk bekerja demi rakyat,” katanya.
Anwar Hafid lahir pada tahun 1969 di Morowali dan akan genap berusia 55 tahun pada 14 Agustus 2024 nanti.
Dia mengawali karirnya sebagai kepala desa di Sulawesi Selatan, tepatnya di Desa Rante Balla, Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, bekerja sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) selama satu tahun.
Setelah itu, menjabat Camat di Sorowako selama lima tahun, kemudian menjabat sebagai kepala bagian selama satu tahun, dan satu tahun lagi sebagai asisten.
“Pada tahun 2007, saya terpilih sebagai Bupati Morowali selama dua periode,” ujarnya.
Kemudian, tahun 2019, Anwar Hafid menjadi anggota DPRI dan terpilih kembali di 2024.
“Ada yang bertanya mengapa saya mencalonkan diri gubernur setelah terpilih menjadi anggota DPR RI. Saya memilih untuk berhubungan dengan masyarakat dengan mengorbankan banyak hal yang saya miliki,” terangnya.
“Apa tujuanku? Saya ingin mengabdi dengan rakyat lebih dekat lagi. Saya ingin kalau ada penderitaan rakyat saya eksekusi seperti saya waktu bupati,” jelasnya.
“Saya orang biasa. Orang tua saya pensiunan dengan jabatan Sekcam. Sementara ibu saya hanya tamatan sekolah rakyat. Kalau boleh dibilang buta huruf. Tapi anaknya bisa jadi seperti ini, karena orang tuanya memperhatikan pendidikan. Jadi tidak usah ragu dengan saya. Saya paham kehidupan orang susah karena memang saya dari keluarga susah,” tambahnya.
Dikatakan, jika nanti dipercayakan masyarakat untuk memimpin, Ia berkomitmen untuk menjadikan Sulawesi Tengah yang lebih maju.
“Mudah-mudahan saya diberi oleh Allah kesempatan memimpin daerah ini. Saya ingin juga Sulawesi Tengah ini lebih maju dan besar,” ujarnya.
Ada beberapa hal yang akan dilakukan jika mereka terpilih nanti. Pertama soal pendidikan. Pendidikan bagi Anwar-Reny sangat penting.
“Bagi kami, pendidikan adalah harga mati. Karena saya orang susah dan saya bisa jadi begini karena sekolah,” katanya.
“Jadi nanti, kalau anak-anak kita sudah tamat SMA, hanya ada dua pilihan. Kalau dia tidak mau lagi kuliah, kita akan menyediakan tempat kerja. Kita buka balai latihan kerja besar. Sehingga mereka tidak menganggur. Tapi, kalau dia mau kuliah kita biayayi kuliahnya,” jelasnya.
Yang kedua kata Anwar, adalah peningkatan layanan kesehatan, termasuk cakupan BPJS gratis untuk pasien kelas III, apapun latar belakang sosial ekonominya. Program ini memastikan bahwa setiap orang, kaya ataupun miskin, memiliki akses terhadap layanan kesehatan berkualitas dengan hanya menggunakan KTP.
“Banyak rakyat kita hari ini BPJS-nya mati tidak bisa dibayar. Jadi pelayanan kesehatan kita perlu kita tingkatkan. Kami bercita cita, kalau kami jadi gubernur, kami akan menerapkan rakyat bisa berobat hanya dengan menggunakan KTP,” terangnya.
Selain itu katanya, menciptakan lapangan kerja di sulteng seperti apa yang sudah pernah dilakukannya selama menjadi Bupati Morowali.
“Kita ingin Sulawesi Tengah ini tidak ada lagi yang menganggur. Seperti yang saya lakukan di Morowali. Sekarang ada hampir 120.000 rakyat Indonesia kerja di sana. Ini tidak sekedar bicara, tapi sudah saya dilakukan,” ujarnya.
Kemudian lanjut Anwar, adalah peningkatan infrastruktur.
“Masih banyak saudara-saudara kita di daerah pegunungan dan sebagainya, infrastrukturnya jelek. Mereka tidak bisa membawa hasil pertanian mereka karena jalan yang sangat susah. Kami punya program 1000km jalan tol selama 5 tahun,” katanya.
“Setiap satu tahun kita programkan 200 km. Sehingga tidak ada lagi yang di gunung-gunung itu susah untuk memetik hasil perkebunannya,” tambahnya.
Anwar Hafid mengatakan, untuk tidak memilihnya dan Reny Lamadjido jika hanya karena uang.
“Saya ini, calon gubernur yang tidak punya uang untuk membeli suara. Jadi kalau ada yang mau pilih saya karena uang mohon maaf saya tidak punya itu. Tapi Insya Allah kalau kami jadi gubernur, kami menyiapkan ruang bagi rakyat,” katanya
Anwar Hafid menegaskan, jika apa yang diprogramkan tidak terlaksana setelah terpilih, mereka siap untuk diminta mundur oleh masyarakat.
“Nanti ada itu visi-misi yang akan dibawa oleh para relawan masuk di rumah rumah. Silahkan bapak ibu baca dengan baik, silakan simpan dengan baik kontrak politik kami dengan ibu dokter. Kalau yang kami sebut itu atau yang kami tulis itu tidak kami lakukan setelah menjabat gubernur, teriaki kami. Silahkan demo kami suruh kami berhenti,” tegasnya.
Anggota DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng ini berpesan kepada masyarakat, untuk menghindari politik fitnah, uang dan indentitas.
“Jangan jelekan calon lain. Hindari politik identitas. Ada biasa orang mengatakan jangan pilih ini karena tidak satu agama, jangan pilih ini karena kita tidak satu suku. Jangan kembangkan itu, karena seorang pemimpin ketika diangkat menjadi pemimpin, dia adalah pemimpin seluruh rakyat,” pungkasnya.
Acara ini turut dimeriahkan artis ibu kota seperti, Siti Badriah, Septi KDI, dan Band lokal Palu The Mozka serta influencer-influencer Kota Palu lainnya.
Ribuan masyarakat se-Kecamatan Sausu bersemangat mengadiri acara deklarasi pasangan yang bertagline BERANI itu, meskipun hujan deras terus mengguyur.
Diketahui, saat ini Anwar Hafid dan Reny lamadjido telah memiliki dukungan 14 kursi yang terdiri dari, Partai Demokrat 8 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5 kursi dan Partai Bulan Bintang (PBB) 1 kursi, sehingga sudah melampaui dari yang dipersyaratkan KPU 11 kursi atau 20 persen dari 55 kursi DPRD Sulawesi Tengah.
Berikut ini 9 Program Anwar Hafid dan Reny Lamadjido jika terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Tengah:
Pertama, BERANI Cerdas. Sebuah program yang bertujuan untuk memberdayakan Sulawesi Tengah, bersama Anwar dan Reny, melalui pendidikan. Program ini diberi nama NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah) yang berfokus pada pemberian kesempatan kepada anak-anak kurang atau tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dijelaskan Anwar, setelah anak-anak ini menyelesaikan sekolah menengah atas, mereka hanya mempunyai dua pilihan, yaitu, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan biaya sekolah ditanggung oleh pemerintah, atau diberi pekerjaan untuk memastikan mereka tidak menganggur.
“Jadi, anak-anak kita kalau sudah tamat SMA, nanti hanya ada dua pilihan. Kalau dia tidak mau lagi kuliah, kita akan menyediakan tempat kerja. Sehingga mereka tidak menganggur. Tapi, kalau dia mau kuliah kita biayayi kuliahnya,” jelasnya.
Kedua, ada program BERANI Sehat. Program ini mengutamakan peningkatan layanan kesehatan, termasuk cakupan BPJS gratis untuk pasien kelas III, apapun latar belakang sosial ekonominya. Inisiatif ini memastikan bahwa setiap orang, kaya ataupun miskin, memiliki akses terhadap layanan kesehatan berkualitas dengan hanya menggunakan KTP.
Untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan, Anwar-Reny akan menghadirkan rumah sakit berstandar internasional, dengan staf dokter ahli yang direkrut dari luar daerah, dengan insentif menarik. Langkah ini bertujuan agar tidak ada lagi masyarakat yang sakit harus dirujuk keluar daerah.
Anwar menekankan, komitmennya untuk menyelesaikan masalah kesehatan di Sulawesi Tengah, memastikan tidak ada orang yang meninggal di rumah karena tidak bisa berobat akibat tidak punya jaminan kesehatan.
Anwar Hafid optimis masalah penuntasan kesehatan di sulteng ini bisa terwujud karena sudah pernah dilakukannya ketika menjabat sebagai Bupati Morowali. Apalagi, dengan menggandeng Reny Lamadjido, yang merupakan seorang dokter sebagai wakilnya, semakin mempertegas bahwa masalah kesehatan di Sulteng dapat mereka tuntaskan.
Ketiga, BERANI Lancar. Program Ini akan berfokus pada peningkatan infrastruktur transportasi, khususnya dengan mengaspal jalan desa sepanjang 1000 km dalam 5 tahun, memfasilitasi transportasi produk pertanian dan meningkatkan kualitas hidup petani lokal secara keseluruhan.
Keempat, BERANI Menyala. Program ini berupaya untuk pemerataan distribusi listrik, mengatasi kesenjangan pasokan listrik di Sulawesi Tengah.
Kelima, BERANI Berdering. Program ini bertujuan untuk mendorong pemerataan di bidang jaringan operator, sehingga tidak ada lagi daerah-daerah di sulteng yang kesulitan signal operator. Sebab, diera digitalisasi sekarang ini, semua berhubungan dengan yang namanya internet.
Keenam, BERANI Murah. Program ini bertujuan untuk menekan harga sembako lebih terjangkau atau lebih murah bagi masyarakat.
Menurut Anwar Hafid, jika terpilih menjadi gubernur, mereka akan berupaya untuk mewujudkan sembako murah itu. Ia menilai, pemerintah mempunyai kewenangan untuk mengaturnya, namun perlu kemauan untuk mengambil tindakan.
Ketujuh, BERANI Berkah. Secara tersendiri pasangan Anwar-Reny akan membuat program yang namanya Sulteng mengaji dan Sulteng Berjamaah yang diharapkan bisa membawa keberkahan bagi daerah. Sebagaimana ditegaskan Anwar Hafid, “Sekuat apa pun pemimpinnya, kalau daerahnya tidak diberkahi, kita tidak akan melihat kemajuan”.
Kedelapan, BERANI Panen Raya. Ini berfokus pada kepastian pasokan pupuk yang stabil bagi petani, yang pada gilirannya akan menghasilkan panen yang lebih melimpah.
Kesembilan, BERANI Tangkap Banyak. Program ini menyasar para nelayan yang kesulitan melaut, karena langkahnya bahan bakar BBM dan tidak adanya modal bagi mereka. Dengan menyediakan BBM dan modal, pasangan Anwar-Reny berharap dapat mendukung para nelayan.
Anwar-Reny memastikan tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar BBM bagi para nelayan.
Tim Media