Sigi,voxsulteng.com– Warga yang berada di Hunian Tetap (Huntap) yang ada di Pombewe, sering mengeluh terkait dengan kesediaan air. Pasalnya, yang dulunya air mengalir banyak saat ini tidak ada lagi.
Bahkan, wargapun harus menggunakan air yang diangkut degan menggunakan mobil sehari sekali. Hal ini membuat mereka harus irit menggunakan air.
Salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya, saat di wawancara media ini mengatakan, sebenarnya dulu air tersebut lancar. Karena, ada dua debit air besar dari pusatnya yang mengalir kebawa.
“Namun, saat ada penggalian untuk pemasangan pipa septic tank maka pipa airnya bocor. Ini kita liat sendiri bekas dari patah karena kena gigi excavator,” jelasnya.
Maka saat ini, katanya, kita dibawakan air pakai mobil untuk mengisi di tandon masing-masing. Dimana, kata dia, satu hari itu satu kali degan ukuran air, kalau tidak salah 1.200 liter.
“Padahal, kalau saya mau katakan. Kalau dulu hitungan ahli teknisi, satu orang itu, satu kali satu malam itu 60 liter. Nah, kalau banyak orang itu mana cukup, apa lagi kalau ada acara,” jelasnya.
Maka, kata dia, ketika dia tidak hemat memakai air, maka dia langsung memesan dari luar, dari pada dia tidak miliki air. Karena yang diberikan kita itu perharinya hanya satu kali.
“Ini untung yang ada tandon, bagaimana dengan yang tidak ada. Itulah saya katakan, dulu orang ramai-ramai mau kesini, karena airnya lancar, kran air ada semua, meteran air. Tapi, saat ada pemasangan septic tank akhirnya air sudah tidak keluar, meteran hilang dicuri orang, kran patah semu.
Bahkan, kita ini sering mengeluh soal air, yah mau diapa, begini saja. Tergantung dari kita hemat saja. Inikan Huntap yang di bangun Budha Suci, tandonnya kita sediakan sendiri. Kalau yang di PUPR kan disiapkan,” ungkapnya.
Penulis: HN
