[adrotate group="1"]

Rachmansyah: Oktober Gardu Induk Kolonedale dan Bungku Beroperasi

  • Bagikan
Keterangan foto: bupati Morowali, Ir. A Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP/Sumber foto: Istimewa.

Sulteng,Palu,VoxNusantara.com– PT PLN (Persero) UP 3 Palu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama pemda Morowali membahas tentang wacana penambahan mesin PLTD di Bohoruru Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng) di ruang rapat perencanaan PT. PLN (Persero) UP 3 Palu, Rabu (15/5/2024).

Adapun dalam rapatnya, dijelaskan pada surat yang dituliskan oleh Notulen Rapat dengan no. Dokumen: SMT-APLU-FR-K3L-09-03, terdapat 2 pembahasan pokok yang dilakukan oleh pemda Morowali dan PLN UP3 Palu.

Rapat tersebut juga membahas terkait penambahan mesin tersebut, dilakukan akibat dari kondisi kelistrikan di daerah Kecamatan Witaponda dan Bumi Raya Kabupaten Morowali yang sering mengalami tegangan drop dan gangguan padam.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali untuk memperbaiki sistem kelistrikan diwilayah Kecamatan Witaponda dan Bumi Raya dengan mengusulkan dan merencanakan penambahan mesin untuk PLN ULP Bungku di PLTD Bahoruru.

Adapun usulan penambahan mesin 4 x 1 MW, 2 x 2 MW atau 8 x 500 KW dengan rencana realiasi pengadaan dan serah terima kepada PLN pada Oktober 2024 mendatang.

Untuk rencana tersebut proseduralnya pemda Kabupaten Morowali menyampaikan surat permohonan  ke GM PLN UD Suluttenggo dengan tembusan ke PLN UP3 Palu dan PLN Nusadaya.

Adapun suplai listrik terhadap PT. Tamaco sebesar 500 kVA dianggap telah mempengaruhi kualitas kelistrikan di wilayah Witaponda dan Bumiraya,  sehingga sering mengalami gangguan keliastrikan yang mengakibatkan tenaga listrik menjadi turun/down.

Menanggapi hal tersebut, PLN UP3 Palu juga membahas sistem kelistrikan PLN ULP Kolonedale pada bulan Agustus 2024 yang direncanakan mesin gardu induk Kolonedale bisa beroperasi, sehingga nantinya dapat memperkuat dan menghandel sistem kelistrikan ULP Kolonedale.

  • Bagikan