[adrotate group="1"]

Tiga Calon Rektor Sudah Ditetapkan, Suara Menteri Jadi Penentu

  • Bagikan
Tiga Calon Rektor Universitas Tadulako (Untad).

Palu,voxnusantara.com- Tahap penyaringan Bakal Calon (Balon) Rektor menjadi Calon Rektor Universitas Tadulako (Untad) telah selesai pada Rapat Senat Untad yang diselenggarakan, Rabu (5/10/22) telah mendapatkan 3 Calon Rektor.

Dikutip dari ragamindonesia.com- pemilihan tersebut diawali dengan pemaparan Visi dan Misi keenam Balon Rektor yang kemudian dilanjutkan dengan Pemungutan Suara yang diikuti oleh Balon Prof. Dr. Abdul Rahim, STP., MP, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT, Dr. Lufsy Mahmudin, SSi., MSi, Prof. Dr. Muhammad Khairil, MH, MSi, Dr. Muhtar Lutfi, SE., MSi, dan Dr. Nurhayadi, MSi.

Adapun hasil yang diperoleh dari 70 total suara yang hadir yang mengantarkan menjadi 3 besar calon masing-masing 38 memilih Prof. Amar dan 32 lainnya jatuh pada Prof. Khairil. Sementara, empat Balon Rektor lainnya tidak memperoleh suara alias Nol, sehingga dilanjutkan pada putaran kedua dan diperoleh Nomor urut 3 adalah Dr Lufsy Mahmuddin SSi MSi.

Berdasarkan peroleh tersebut, maka yang ditetapkan sebagai Calon Rektor yang berhak maju dalam pemilihan Rektor adalah 3 calon yakni Prof. Amar, Prof Khairil dan Dr Lufsy. Tiga nama tersebut akan dikirim ke Menteri tanpa disertai dengan perolehan suara, suara yang diperoleh dalam penyaringan hanya untuk mendapatkan 3 besar.

“Jadi nama mereka ini dikirim ke menteri hanya berdasarkan abjad dan bukan berdasarkan perolehan suara. Istilahnya, semua di reset ke Nol karena yang dikirim ke menteri 3 nama berdasarkan abjad, bukan perolehan suara dalam penyaringan. Ini baru penyaringan, belum pemilihan,” kata Sekretatis Senat, Dr Ir Seffitni SPd MT.

Dalam rapat Senat pertengahan November 2022, akan hadir perwakilan Menteri yang akan membawa suara 38,2, yang jika ditambahkan kepada siapapun yang mendapat 18 suara dari anggota senat makan akan memenangkan pemilihan rektor, kata Dr Seffitni.

Dari catatan yang ada, sejumlah Pilrek yang dimenangkan oleh nomor urut 2 dan 3 di antaranya adalah Universitas Hasanuddin, dimana Nomor urut 2 saat penyaringan 3 besar Prof Jamaluddin Jompa namun berhasil menang saat pemilihan dengan perolehan 11 suara.

Selanjutnya ada Universitas Sumatera Utara (USU) yang dimenangkan oleh nomor urut ketiga saat penyaringan namun Prof Dr. Muryanto menang saat pemilihan dengan total 18 suara.

Hal serupa juga terjadi di Pilrek Universitas Brawijaya dimana Prof Widodo berada di urut ketiga saat penyaringan namun memenangkan saat pemilihan setelah ada suara menteri.

Bahkan hal mengejutkan terjadi di Universitas Mataram dimana Prof. Bambang Hari Kusumo yang awalnya berada pada urutan kedua dengan total suara 14 dan terpaut 31 suara dari Prof. Lalu Husni berhasil menang saat suara menteri masuk.

“Karena itu perbanyak doa dari 3 calon jangan ada yang euforia sebab suara tadi baru penyaringan dan belum pemilihan. Pemilihan dengan suara Menteri yang menentukan. Apalagi yang dikirim dalam berita acara hanya berdasarkan abjad, bukan suara,” tegas Sekretatis Senat kepada awal media.***

Editor: Yohanes Clemens
  • Bagikan