Jakarta,voxnusantara.com- Beberapa waktu lalu, Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng di pasaran. Bahkan, seluruh produk minyak goreng hilang di pasaran dan mengakibatkan kepanikan ditengah masyarakat.
Padahal, mulai masyarakat kecil menengah sampai pedagang dan sektor industri sangat membutuhkan pasukan minyak goreng. “Ah, saya dapat membayangkan bagaimana paniknya masyarakat jika minyak goreng hilang dari pasaran,” tulis Rouli Rajagukguk yang merupakan Praktisi Hukum, dalam Fbnya.
Ia mengatakan, tentunya, kelangkaan minyak goreng yang terjadi bukan karena kurangnya lahan kelapa sawit di Indonesia atau bangkrutnya pabrik kelapa sawit di Indonesia. “Bangsa kita memiliki lahan kelapa sawit yang sangat luas, bahkan Indonesia salah satu negara exportir minyak kelapa sawit,” ujarnya.
Lalu kenapa minyak goreng bisa hilang di pasaran? tentunya ada oknum-oknum yang sengaja membuat langkanya minyak goreng di Indonesia dan saya menyebutnya MAFIA MINYAK GORENG, ungkapnya.
“Mafia minyak goreng memang sangat lihai dan licin untuk melakukan persekongkolan ini. Ada banyak modus yang dimainkan para mafia minyak goreng, salah satunya adalah menimbun minyak goreng supaya harga menjadi naik dan kerah putih memainkan kebijakan export minyak goreng. Aah, memang sangat kejam para mafia minyak goreng,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dampak kelangkaan ini bukan saja membuat panik rakyat, tapi juga menghantam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Para oposisi dan kadrun sibuk mengkritik kinerja Presiden Joko Widodo dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng di pasaran, katanya.
“Di tengah kekisruhan langkanya minyak goreng, Jaksa Agung ST. Burhanuddin bergerak dengan senyap membentuk tim dan bergerak cepat melakukan sidak ke Jakarta International Container Terminal (JICT) I Pelabuhan Tanjung Priok. Hasilnya, jaksa dan tim Bea Cukai menemukan ribuan minyak goreng yang siap diekspor secara melawan hukum yang mengakibatkan kerugian keuangan negara dan memperkaya diri sendiri karena mengambil keuntungan,” urainya.
Dan sekarang, lanjutnya, para mafia minyak goreng bersama para kerah putih tidak berkutik lagi. Mereka sangat cemas dan panik menghadapi Kejaksaan Agung yang dipimpin oleh ST Burhanuddin. Jajaran Kejaksaan akan terang benderang dalam mengungkap kejahatan mereka, sehingga dapat memberikan efek jera dikemudian hari.
“Saya sangat mengapresiasi kerja senyap Jaksa Agung ST Burhanuddin, karena tanpa banyak publikasi media beliau bergerak cepat mengungkap kejahatan mafia minyak goreng. Seperti kasus Asabri dan Jiwasraya yang berhasil diungkap Kejaksaan dan berhasil menelanjangi beberapa orang besar di republik ini,” tandas Praktisi Hukum tersebut.***