Palu,voxnusantara.com- Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad), merilis Surat Pernyataan (SP) yang ditandatangani oleh 26 orang dosen. Surat pernyataan memuat empat pernyataan sikap dosen FKM atas perilaku oknum dosen berinisial RN.
Empat pernyataan tesebut adalah tidak dapat bekerjasama lagi dengan RN dalam aktivitas apapun di lingkungan FKM Untad, tidak akan tercipta solidaritas, kondusivitas dan kenyamanan dalam mengawal sistem akademik di FKM Untad karena sikap yang menodai nilai kekeluargaan serta tidak dapat menoleransi tingkah laku saudari RN yang seharusnya mengawal sistem blended antara FKM Unhas dengan FKM Untad, tetapi yang terjadi malah menjadi biang kegaduhan di FKM Untad, sehingga mereka sepakat mengucilkan Rosmala Nur.
Dr Ryman, salah seorang dosen yang ikut menandatangani surat pernyataan itu menyampaikan, munculnya surat pernyataan itu merupakan inisiatif semua dosen FKM. Selama ini, kata Dr Ryman, dosen FKM diam bukan karena takut dengan ulah oknum RN, namun lama kelamaan ulah oknum RN yang juga seorang profesor itu makin menjadi. “Sehingga kami bersepakat ulah oknum RN ini sudah keterlaluan. Maka kami buat surat pernyataan. Sebenarnya hampir semua ikut menandatangani, tetapi ada yang sedang di luar daerah,” jelas Dr Ryman.
Dirinya menambahkan, surat pernyataan lengkap yang ditandatangani oleh 26 dosen FKM Untad akan dibawa ke Dekan FKM, Prof Dr Nurdin Rahman. Dengan harapan, katanya, Dekan FKM dapat meneruskan kepada Rektor agar aspirasi dosen FKM juga diketahui oleh Rektor Untad. “Selain itu, dalam waktu dekat, kami juga akan meminta waktu audiensi dengan Bapak Rektor terkait aspirasi kami. Beliau harus mengetahui bahwa kami tidak dapat lagi bekerjasama dengan Ibu RN ini di FKM,” ujar Dr Ryman.
Surat pernyataan itu ditembuskan juga ke Dekan FKM dan Rektor Unhas, PTN Penyelenggara Blended yang telah menghasilkan doktor dan master, tegasnya.
Sedangkan, RN saat di hubungi media ini kenomornya 081342xxxxxx selama dua kali, pukul 19.36 dan 19.37 tidak mengangkat telponnya. Bahkan, sebelumnya media ini juga mengirim pesan via WhatsApp pada pukul 18.54 WITA, 19.27 WITA dan 20.37 WITA, hingga berita ini di naikan belum ada jawaban.***