Parimo,voxnusantara.com– Satu pemuda bernama Aldi, pemuda dari Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, harus meenjadi korban tembakan dalam aksi penolakan tambang PT Trio Kencana di Desa Katulistiwa.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga kecamatan Tinombo Selatan yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani (ARTI) Koalisi Tolak Tambang (KTT) pada Sbtu, (12/2/22), yang bertempat di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigo Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga malam akhirnya berujung ricuh.
Salah satu simpatisan masa aksi yang enggan menyebutkan namanya saat dikonfirmasi media ini, Minggu (13/2/22) mengatakan, aksi tersebut buntut setelah beberapak kali ARTI mengundang agar orang nomor satu Sulteng dalam hal ini Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura untuk datang dihadapan masa aksi untuk menandatangani rekomendasi atau memberikan rekomendasi untuk pencabutan Izin IUP PT Trio Kencana.
“Diakasi yang kedua itu, pak Gub tidak datang, yang datang staf Ahli, disitu ia buat pernyataan bahwa pak Gub akan datang di hari Minggu. Setelah beberapa hari dari situ, setelah di konfirmasi kembali bahwa hari Sabtu, jadi yang minta itu bukan dari kita, tapi dari mereka,” jelasnya.
Maka akibat buntut nya dari hal tersebut, katanya maka pada Sabtu kemarin, ARTI kembali melakukan aksi kembali agar Gubernur Sulteng bisa hadir, namun tidak ada. Maka, pada pukul 12 lewat kita masa aksi melakukan blockade jalan.
“Maka pada malam, aksipun berujung ricuh. Hingga menimbulkan salah satu korban jiwa. Saya juga tidak tau kenapa sampai bisa ricuh, karena pas disemprot dengan gas air mata, kelihatannya langsung ricuh,” ujarnya.
“Sedangkan untuk yang rekan kita yang meninggal belum bisa saya pastikan sekali. Cuman, ditemukan satu seronsongan peluru timah itu di jaket, karena jaket itu ada dua lapis, lapisan pertama dan kedua. Dan diantaranya itu, ditemukan pas dibagian kanan. Dan itu peluru-peluruh timah, namun belum bisa dipastikan jelas,” tandasnya.***