Palu,voxnusantara.com- Komunitas Anak Tondo (KAT), entitas organisasi yang baru terbentuk pada awal Januari 2022 langsung bergerak merampungkan struktur organisasi. Pada Senin (17/1), jajaran pendiri KAT menyematkan baju KAT kepada Prof Dr Ir H Muhammad Basir Cyio, SE, MS yang didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina KAT.
Prof Basir didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina KAT setelah hampir 2 jam KAT menunggu di rektorat dan Prof Basir tak kunjung datang akhirnya Tim KAT menuju Pascasarjana, setelah mengetahui Prof Basir sedang menguji doktor di Pascasarjana.
Ismail SSos MSi, sebagai salah seorang pendiri KAT menyampaikan pada pekan mendatang, dirinya bersama rekan-rekannya akan mendeklarasikan KAT secara resmi. Deklarasi itu, kata dia, akan dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina KAT, Prof Basir Cyio. “Jadi kami datang ini mendaulat Bapak Prof Basir Cyio selaku Ketua Dewan Pembina. Saat menjadi Rektor, bahkan hingga saat ini, perhatian beliau terus dicurahkan untuk memperhatikan kami masyarakat yang ada di Tondo,” kata Ismail.
Ismail menambahkan, KAT menggaungkan tagline “Jaga Tadulako”. Tagline itu, jelas dosen FISIP Untad itu, sarat makna. Ini karena tagline itu merupakan bentuk semangat mereka sebagai masyarakat Tondo untuk terus menjaga marwah Kampus Untad yang berlokasi di Kelurahan Tondo. “Kami adalah bagian dari keluarga besar Untad. Tentu, kami siap dengan tagline ‘Jaga Tadulako’. Siap menjaga kampus ini dari berbagai bentuk gangguan, termasuk fitnah yang hanya membawa dampak negatif bagi institusi ini,” jelas mantan Presiden Mahasiswa Untad itu.
Sementara itu, Prof Basir Cyio berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh KAT. Secara pribadi, Prof Basir Cyio menuturkan, dirinya sudah menyatu dengan hati masyarakat Tondo. “Kampus ini ada di Tondo. Tempat tinggal saya juga di Tondo. Masyarakat Tondo sudah bagian dari keluarga saya. Inilah yang membuat saya terus berkomitmen untuk menjaga persaudaraan yang telah kita jalin,” jelas Prof Basir Cyio.
Prof Basir sendiri terpaksa disematkan bajunya di salah satu Ruangan seminar di Pascasajana setelah lama ditunggu di Rektorat Tapi tak kunjung datang karena sedang menguji Promosi Doktor. “Maaf Prof saya Ganggu”, kata Ismail.***