Palu,voxnusantara.com– Di era pandemi Covid-19 ini, kegiatan belajar mengajar dan praktikum di perguruan tinggi juga terdampak atas pemberlakuan pembatasan sosial. Kegiatan akademik, mau tidak mau harus diselenggarakan secara tatap maya dalam jaringan (daring). Kondisi ini menuntut setiap pelaku pendidikan untuk cakap dan memiliki kompetensi digital dalam pembelajaran daring.
Menghadapi tantangan itu, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) telah mengembangkan bahan ajar berbasis digital melalui learning management system yang dimilikinya. Meski demikian, infrastruktur tersebut masih dianggap terbatas dan dinilai sebagai hal baru oleh sebagian kalangan dosen dan mahasiswa.
Oleh karena itu, Faperta Untad melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) yang dimotori oleh Program Studi Agroteknologi, telah melaksanakan Pelatihan Digitalisasi Bahan Ajar yang dilaksanakan dengan dua tahap secara daring dan tatap muka langsung. Pelatihan tahap pertama terfokus pada pembelajaran whiteboard animation untuk pengembangan bahan ajar dan pelatihan tahap kedua membahas tentang pengembangan video pembelajaran interaktif.
Dalam pelatihan tersebut menghadirkan narasumber pakar digitalisasi pembelajaran Puryanto, S.ST, M.Ds, dari Seameo-Seamolec. Seameo-Seamolec adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seamolec) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara.
Seamolec memiliki tujuan yang terfokus pada bidang Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ) dengan berbagai program yang menjadi tugas intinya, seperti: pelatihan, konsultasi, riset dan pengembangan, dan penyebaran informasi, Seamolec membantu negara-negara anggota Seameo untuk menemukan solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas manusia melalui PTJJ.
Olehnya, Faperta Untad menilai perlu pembenahan dari hulu ke hilir tentang pengelolaan sistim pembelajaran digital. Tidak hanya tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM) dosen dalam mengelola konten pendidikan yang menarik dan kaya informasi pengetahuan, tetapi juga perlu dibarengi dengan penyiapan infrastruktur pembelajaran digital yang andal. Faperta Untad kemudian menginisiasi kerjasama jangka panjang dengan Seameo-Seamolec.
Inisiasi kerjasama dilaksanakan langsung di kantor Seamolec di Jakarta pada, Senin (20/9/21). Dimana, pembahasan kerja sama dihadiri langsung oleh Direktur Seamolec, Raden Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D, divisi kerja sama Victor Labotano, trainer ahli pengelolaan bahan ajar, Puryanto dan tenaga ahli IT, Internet of Things Engineer, Handi Pradana. Sedangkan, Fakultas Pertanian diwakili oleh Dr. Rustam Abdul Rauf sebagai Wakil Dekan, Dr Iprwan Lakani sebagai Koordinator Program Studi Agroteknologi, Nursalam Djaelangkara S.P., selaku ketua unit pengelola information technology (IT) Faperta Untad, dan Nur Edy, Ph.D, sebagai salah satu dosen pengembang bahan ajar digital.
Dalam pembahasan rencana kerja sama tersebut, Dr Rustam Abdul Rauf menyampaikan, tujuan kerjasama ini adalah untuk memperoleh pendampingan dari Seamolec agar dapat meningkatkan tata kelola e-learning dan sistem pembelajaran digital, meningkatkan pemahaman dosen tentang pembelajaran berbasis digital, meningkatkan kecakapan profesi dosen sebagai pendidik, meningkatkan jumlah mata kuliah yang menggunakan pembelajaran digital dan meningkatkan strategi belajar mahasiswa.
“Kerjasama ini juga diharapkan dapat meningkatkan akses kerjasama lanjutan antara Faperta Untad dengan para pihak yang terkait, dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi negara-negara Asia Tenggara. Ini dapat berupa kegiatan pertukaran dosen dan mahasiswa, magang profesi, penelitian dan publikasi bersama,” jelas Dr Rustam.
Sedangkan, Raden Alpha Amirrachman, Direktur Seamolec dalam sambutannya, merespon baik niat tersebut dan akan mengagendakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), dengan Rektor Untad dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Pertanian serta program studi yang ada di dalamnya. Nantinya, kata dia, MoA juga memungkinkan dapat diperluas ke program studi lain yang ada di Untad.
Bahkan Raden Alpha juga menjelaskan, bahwa selama ini Seamolec telah mendamping beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Perkembangan yang pesat dalam pengelolaan pembelajaran digital akan diduplikasi di Untad nantinya. Seamolec, tidak hanya memiliki trainer ahli dalam pengembangan bahan ajar digital tetapi juga akan mendampingi perbaikan dan pengelolaan infrastruktur IT untuk menunjang learning management system yang dimiliki Faperta Untad, ungkapnya.
“Dalam rencana kunjungan yang diagendakan bulan Oktober 2021, saya (Direktur Seamolec) juga akan diagendakan memberi kuliah umum tentang perkembangan global pendidikan terbuka jarak jauh,” tandasnya.***
Reporter: Yohanes Clemens